Mohon tunggu...
Sabila Aqiilahnur Fitrah
Sabila Aqiilahnur Fitrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwsi

Saya merupakan seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari jurusan jurnalistik yang memiliki kegemaran dalam menulis dan berorganisasi. Dengan semangatnya yang tinggi dalam mengembangkan bakat menulis dan kepemimpinannya, seorang mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan organisasi di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Retorika Persuasif Politisi: Memahani Seni Berbicara untuk Membentuk Opini Publik

7 Mei 2024   17:25 Diperbarui: 7 Mei 2024   18:56 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Foto pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Sabila Aqiilahnur Fitrah 

(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Sesuai fungsinya, retorika memiliki tiga macam pengertian retorika. Pertama, seni berbicara (the art of speech). Kedua, seni membujuk atau memengaruhi khalayak pendengar (the art of  persuasion). Ketiga, seni berbicara efektif (the art of using language).

Secara praksis, retorika yang digunakan politisi adalah retorika kedua, yakni seni  membujuk atau memengaruhi khalayak media (the art of persuasion). Retorika ini berlaku untuk bentuk ceramah persuasif.

Ceramah persuasif seorang politis adalah ceramah yang isinya ajakan atau bujukan kepada khalayak pendengar untuk melakukan sesuatu.


Ceramah politisi secara persuasif ini berisi pesan dan ajakan  yang disampaikan kepada pendengar  untuk memengaruhi atau mengajak. Cara  ini digunakan untuk melakukan negosiasi.

Seni berbicara membujuk atau memengaruhi penting digunakan dalam bentuk  ceramah persuasif. Sebab ceramah persuasif, bagi seorang politisi,  bertujuan meyakinkan konsituen, dan tak jarang juga untuk mengubah pendirian pemilih yang selama ini dipertahankan.

Misalnya, seorang politisi secara persuasif berbicara untuk menurunkan harga pangan, pendidikan dan kesehatan gratis asalkan masyarakat memilihnya menjadi anggota legislatif.

Kesimpulannya, retorika politisi adalah seni berbicara yang bersifat persuasif yanng digunakan politisi untuk membangun citra diri, mengartikulasikan visi, dan membentuk opini publik.

Pidato seorang politisi yang persuasif kerap kali terbukti  mampu menginspirasi masyarakat, memobilisasi massa, bahkan membuat sejarah baru sebuah negara-bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun