Mohon tunggu...
Sabila Andira Putra
Sabila Andira Putra Mohon Tunggu... Penulis - Berkaryalah sampai akhir hayat

Traveller, penyuka budaya Indonesia, penyuka sejarah Indonesia, suka keunikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taman Ismail Marzuki, Taman Penuh Sejarah

3 April 2019   06:05 Diperbarui: 16 Juni 2019   21:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Taman Ismail Marzuki. 

Sumber :snydez.wordpress.com 

Taman Ismail Marzuki merupakan     sebuah pusat kesenian dan kebudayaan    yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat. Disini terdapat Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. 

Selain itu, Taman Ismail Marzuki juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal yang menciptakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Ismail Marzuki. 

images-6-5ca3638bcc52832974239da2.jpeg
images-6-5ca3638bcc52832974239da2.jpeg

Planetarium.Sumber:travelspromo.com

Gagasan mendirikan Taman Ismail Marzuki bermula dari gagasan para seniman Senen untuk mendirikan suatu pusat kesenian. Ide tersebut kemudian disetujui oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu yang menunjuk lokasi Cikini. 

Gagasan untuk mendirikan Taman Ismail Marzuki ini salah satunya didorong oleh kepekaan Ali Sadikin saat melihat Balai-Balai yang menjadi tempat berkumpulnya para seniman sudah terlalu penuh. 

Kemudian dengan segala keberanian, ia memilih lahan rekreasi Kebun Binatang Cikini milik Bapak Rader Saleh, seorang pelukis ternyata untuk menjadi lokasi pusat kesenian yang nantinya akan menjadi ruang pertaruhan kreativitas para seniman. 

Kebun Binatang Rader Saleh itu akhirnya dipindahkan ke Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Akhirnya, Taman Ismail Marzuki diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tanggal 10 November 1968. Taman Ismail Marzuki dibangun di atas tanah seluas kurang lebih dari 9 hektare. 

Selain ruang untuk berkarya, kemudian didirikan pula Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang dibangun di dalam kompleks Taman Ismail Marzuki dan diresmikan oleh Presiden Soeharto Bapak Pembangunan pada tanggal 25 Juni 1976. 

LPKJ didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan sarana pendidikan seni bagi masyarakat sekitar dengan sistem sanggar atau padepokan. Kemudian sejak tahun 1981 beralih nama menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan sistem pendidikan formal sesuai usulan dari Department Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. 

images-2-5ca367bb3ba7f76f1977f4e3.png
images-2-5ca367bb3ba7f76f1977f4e3.png

Logo Institut Kesenian Jakarta. Sumber:pmb.ikj.ac.id

Pada era Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki direvitalisasi. Begitupun ketika beliau sudah menjadi Presiden RI, revitalisasi Taman Ismail Marzuki di lanjutkan pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. 

Taman Ismail Marzuki diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Bulan Oktober 2017 pada akhir masa jabatannya. Ia berharap menjadikan Taman Ismail Marzuki sebagai puncak karya seni dan budaya baik pameran seni rupa, pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan, dan pertunjukan film. 

images-8-5ca3def795760e0cea10a73f.jpeg
images-8-5ca3def795760e0cea10a73f.jpeg

Ruang teater.Sumber:jakartaharini.co.id




Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun