Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hanya di Lebanon, Penari Perut Ikut Memeriahkan Aksi Protes Pemerintah

23 Oktober 2019   19:35 Diperbarui: 23 Oktober 2019   19:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Panorama aksi: aljazeera.net

Ini Lebanon, Bung! Penari perut dengan "kostum resmi"nya hadir di tengah massa aksi yang memprotes pemerintah.

Aksi protes massa di berbagai kota besar di Lebanon yang memprotes pemerintah telah memasuki hari ketujuh sejak dimulai pada Kamis, 17 Oktober 2019. Awalnya massa memprotes kebijakan pemerintah yang ingin memberlakukan pajak terhadap akses internet, lalu berkembang ke tuntutan agar pemerintah mundur.

Hari-hari berlalu, dan pada Senin 20 Oktober 2019, pemerintah yang dipimpin Saad Hariri merespon dengan mengeluarkan kebijakan reformasi ekonomi, yang berisi antara lain pemotongan gaji sebesar 50 persen untuk para menteri dan mantan menteri, anggota parlemen dan mantan anggota parlemen. Tapi respon pemerintah itu tampaknya dianggap "nggak nendang", dan aksi pun tetap saja berlanjut.

Meski aksi dilatarbelakangi oleh sederet persoalan serius di bidang ekonomi, tapi aksi dan para demonstran Lebanon tak kehilangan kreativitas untuk sebisa mungkin memeriahkan aksi, yang biasanya tegang dan brutal (seperti yang terjadi di Hong Kong atau Irak), lalu menjadi aksi yang lebih berkarakter festival dan menghibur.

Tentu saja ada moment-moment aksi yang memperlihatkan ketegangan dan adu-dorong antara massa dan aparat keamanan atau penutupan akses jalan dan pembakaran ban, orasi yang berapi-api dan yel-yel yang bergemuruh.

Melalui berbagai gambar audia dan video yang viral, aksi protes massa Lebanon berubah menjadi semacam momen festival: karakter pestanya lebih menonjol dibanding karakter keseriusan tuntutan aksi.

Satu pasangan pengantin, yang hari pernikahannya bertepatan ketika aksi masih sedang berlangsung, memutuskan bergabung dengan massa, lengkap dengan pakaian pengantinnya. Keduanya diarak berjalan memasuki kerumunan massa, lalu pengantin prianya digendong oleh seorang peserta aksi, dan menjadi perhatian massa aksi. Semua orang tersenyum melihatnya.

Foto Pengantin: middleeasteye.net
Foto Pengantin: middleeasteye.net
Ada lagi kelompok massa yang mungkin sambil beristirahat, lebih memilih duduk-duduk melingkar di satu meja yang diletakkan di tengah massa aksi, dan mereka santai bermain kartu remi sambil sesekali mengikuti yel-yel yang diteriakkan komando aksi.

Lalu, dari atas balkon gedung yang terletak di pinggiran alun-alun yang menjadi pusat aksi di kota Beirut, sekelompok seniman memainkan musik. Terlihat seorang DJ menunjukkan keahliannya sambil menyemangati para peserta aksi.

Di sudut lain, sekelompok pemuda pria dan wanita terlihat bergabung dengan massa, dan tampaknya sejak awal mereka sengaja membawa peralatan shisa (alat isap sejenis rokok ala Timur Tengah yang dilengkapi tabung air dan selang panjang), kemudian memilih duduk santai di trotoar di lingkungan lokasi aksi sambil menikmati shisa, yang asap tebalnya menyebarkan aroma khas meski kadang membuat mata pedas.

Foto Pemuda-pemudi mengisap shisa: Akun Twitter @Ommiyar, Protest in Lebanon.
Foto Pemuda-pemudi mengisap shisa: Akun Twitter @Ommiyar, Protest in Lebanon.
Tapi, dari sekian aksi kreatif yang berkarakter festival atau konser tersebut, ada satu aksi yang diabadikan melalui berbagai gambar audio dan video, dan telah viral ke segala penjuru bumi: seorang wanita penari perut ikut bergabung dengan massa pemrotes, dan dengan santai menari dengan goyangan khas tari perut yang sensasional dan seksi di tengah ribuan massa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun