Tiap gerak tubuh dikalkulasi dengan duit. Semua dihitung rinci, sampai ke angka decimal. Ritme hidup menjadi rangkaian gerbong digit.
Mungkin, suatu saat di masa depan, senyum keramahan juga akan dihitung dengan angka. Ketulusan menjadi prioritas nomor ke sekian.
Tak gampang sudah menemukan keramahan yang berkualitas. Semua gerak tubuh dihitung rugi-untungnya, everything is about money.
Lantas salahkah? Mungkin tidak, boleh jadi iya. Toh, kehidupan pada akhirnya adalah soal pilihan. Dan tak ada pilihan hidup yang sempurna.
Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 12 Februari 2019/ 07 Jumadil-akhir 1440H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!