Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Marawi, Raqqa dan Mosul Dibebaskan dari Cengkeraman ISIS

27 Oktober 2017   13:46 Diperbarui: 27 Oktober 2017   14:46 1787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.i-am-bored.com/: pemandangan sebagian kehancuran di kota Marawi dengan latat belakang Danau Lanao pada 25 Oktober 2017.

Ketiga, tiga operasi untuk mengalahkan IS itu (Mosul, Raqqa dan Marawi) tentu mengakibatkan korban jiwa dan materil yang sangat besar. Namun jika dibiarkan berlarut-larut, korbannya bisa lebih besar.

Keempat, dari segi akuntabilitas pelaksanaan operasi, pihak Militer Filipina jauh lebih transfaran dibanding pihak militer Irak dalam operasi Mosul, dan pihak SDF dalam operasi Raqqa.

Karena itu, tidak pernah ada publikasi tentang jumlah korban jiwa di Mosul dan Raqqa.

Seperti diketahui, pada 23 Oktober 2017, Militer Filipina telah mengumumkan: 920 korban tewas dari unsur kombatan IS; 165 korban tewas dari pihak tentara dan polisi Filipina dan sedikitnya  45 korban tewas dari warga sipil, serta mengakibatkan lebih 300,000 warga kehilangan tempat tinggal. Dan tentu sebagian besar bangunan di Kota Marawi menjadi puing atau memiliki lobang bekas peluru dari semua jenis.

Jika operasi yang berlangsung lima bulan saja di Marawi bisa segitu korban tewasnya, bisa dibayangkan berapa korban tewas (militan, aparat keamanan dan warga sipil) di Mosul (Irak) dan Raqqa (Suriah). Bahkan memperkirakannya saja, saya tak berani.

Kelima, kekalahan IS di tiga kota itu (Mosul, Raqqa dan Marawi) mengirim pesan kuat sebenderang matahari di cuaca cerah: bahwa pada akhirnya, hukum sebab akibat (baca: perimbangan kekuatan tempur) menjadi faktor kunci. Zikir, doa, semangat dan pidato berapi-api hanya menjadi faktor pendukung lapis kedua.

Syarifuddin Abdullah | 27 Oktober 2017 / 07 Shafar 1438H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun