Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Marawi, Raqqa dan Mosul Dibebaskan dari Cengkeraman ISIS

27 Oktober 2017   13:46 Diperbarui: 27 Oktober 2017   14:46 1787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.i-am-bored.com/: pemandangan sebagian kehancuran di kota Marawi dengan latat belakang Danau Lanao pada 25 Oktober 2017.

Tahun 2017 akan dicatat dalam sejarah sebagai tahun kekalahan ISIS (baca: Islamic State = IS). Sebagian orang bahkan menahbiskannya sebagai tahun kekalahan ambisi yang dipaksakan dan tidak linear.

Pada 23 Oktober 2017, Militer Filipina mengumumkan telah membebaskan kota Marawi dari kontrol kelompok Mouti dan ASG (Abu Sayyaf Group) yang berafiliasi ke ISIS.

Sebelumnya, pada 17 Oktober 2017, SDF (Syrian Defence Forces), pasukan Kurdi yang menguasai Suriah Utara bagian timur, yang didukung oleh Amerika Serikat, mengumumkan telah membebaskan Raqqa di Suriah dari kontrol ISIS.

Sebelumnya lagi, pada 09 Juli 2017, PM Irak Haedar Abbadi mengumumkan telah membebaskan Mosul di Irak dari kontrol ISIS.

Belum lagi kekalahan kelompok afeliasi ISIS di beberapa titik lainnya: Sirte Libya dan Sinai Utara Mesir.

Tentu, dari beberapa spot konsentrasi ISIS, faktor kuncinya adalah pembebesan dua kota (Mosul dan Raqqa), dan mengirim sejumlah pesan melalui catatan, yang layak dicermati sebagai berikut:

Pertama, pasukan darat yang menjadi andalan dan pemukul awal di Mosul dan Raqqa adalah pasukan dari unsur Kurdi. Di wilayah Irak, Peshmerga Kurdistan. Dan di Suriah adalah SDF (Syrian Defence Forces). Keduanya didukung penuh oleh Amerika Serikat dengan menggunakan payung "The Global Coalition to Defeat ISIS".

Bisa diduga, para pejuang Kurdi akan dicatat sebagai kekuatan darat, yang sukses menanklukkan keberingasan kombatan ISIS.

Dan ke depan, kontribusi pasukan Kurdi ini tentu tidak gratis secara politik, meskipun belum tampak model imbalannya. Kecuali dalam bentuk pembiaran pelaksanaan Referandum Kurdistan Irak pada 25 September 2017.  Selanjutnya, juga akan muncul imbalan politik yang serupa di Suriah, sebagai penghargaan atas suksesnya SDF mengusir IS dari kota Raqqa.

Kedua, patut diapresiasi bahwa penyelesaian kasus Marawi di Mindanao Filipina dilakukan lebih cepat. Sebab berdasarkan kronologinya, kelompok Mouti mulai menguasai sebagian kota Marawi sejak 23 Mei 2017, lalu berhasil "dibereskan" oleh militer Filipina pada 23 Oktober 2017.

Operasi Marawi adalah pembebasan yang berlangsung lima bulan, dan sukses karena para pihak komitmen pada premis dasar: jangan pernah memberikan kesempatan bagi ISIS untuk membangun basis kekuatan, yang berbasis teritorial. Sebab jika Marawi dibiarkan berkembang seperti Mosul dan Raqqa, dampaknya akan berskala regional: dan Indonesia akan menjadi pihak yang paling dirugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun