Salah satu bioskop tertua di Purwakarta ialah Bioskop Priangan yang terletak di Jalan Sudirman. Sebagaimana bioskop jadul pada umumnya, gedung bioskop ini hanya memiliki satu ruangan sebagai tempat untuk pemutaran film.Â
Dahulu, sebelum muncul bioskop-bioskop modern di Purwarkarta, Bioskop Priangan merupakan satu dari tiga bioskop legendaris yang ada di Purwakarta rentang tahun 70-90-an. Ketiga bioskop tersebut ialah Priangan, Raya (kini menjadi BJB Purwakarta), dan Plaza.
Bioskop Priangan didirikan oleh Bapak Subita pada 10 Maret 1972. Selain mendirikan bioskop, Bapak Subita juga turut mendirikan Hotel Priangan, persis di samping bioskop.Â
Pada masanya, Bioskop ini memiliki jam tayang pada pukul 17.00 WIB, 20.00 WIB, dan ada jam khusus yang bernama Mid Night Show pada jam 00.00 WIB.Â
Berbagai film telah banyak ditayangkan, baik film produksi Indonesia, India, Amerika dan Eropa. Dari Susana, Serpihan Mutiara Retak, hingga Grease yang terkenal sebab dibintangi oleh John Travolta Olivia Newton-John turut memeriahkan Bioskop Priangan kala itu.
Saat ini bagian depan gedung Bioskop Priangan telah berubah menjadi pertokoan. Bila Sobat Saba berkesempatan untuk memasuki bagian dalam Bioskop Priangan, Sobat Saba akan melihat bahwa, Bioskop ini memiliki dua tingkat. Tingkat bawah berfungsi bagi mereka yang memesan tiket kelas rendah, dan tingkat atas bagi mereka yang memesan tiket kelas atas. Selain ruang pertunjukkan film, masih juga terdapat ruang pemutaran film yang berada di lantai atas.
Tepat di sebrang Bioskop Priangan, terdapat juga Misbar Priangan. Pada sebelum tahun 2000an, misbar memang sempat menjadi primadona dan alternatif bagi mereka yang ingin tetap menonton bioskop namun dengan harga yang miring. Misbar Priangan berada dalam satu kawasan dengan Hotel Priangan. Bila kita berkunjung ke Hotel Priangan, kita masih bisa melihat terdapat area terbuka yang dulu pernah dijadikan sebagai lokasi misbar.
Misbar atau Gerimis Bubar. Sebagaimana namanya, sering diadakan di ruangan terbuka, seperti lapangan. Karena diadakan di ruang terbuka inilah ketika hujan turun, penonton harus segara membubarkan diri.Â