Mohon tunggu...
Sabam191974
Sabam191974 Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Me

Me

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rezeki

26 April 2019   16:57 Diperbarui: 26 April 2019   17:08 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dia datang tidak dibatasi dari mana asalnya
karena dia buah dari kemurahan hati Tuhan. Hadirnya pun bukan diukur dari seberapa
 yang kita kerjakan melainkan seberapa
tulus hati mengawal.

Besarannya tidak
didasarkan hitung-hitungan matematis
nafsu pikiran kita akan tetapi dari
seberapa ingin hati membahagiakan
banyak orang

Ia hanya dapat bermakna bukan karena
dapat dipergunakan untuk apa saja.
Dia bermakna bila kita tahu selalu
bersyukur atas apa saja.

Apa yang kau peroleh hari ini?
Keuntungan atau kerugian?

Apa yang kau rasa saat ini?
Sedih atau sukacita?

Apa yang kau harap dalam
hidupmu nanti?

Semuanya harus dijawab dengan
landasan ucapan syukur kepada
Tuhan. Di saat kita selalu bersyukur,
di sanalah semua adalah rezeki dari-Nya.

#carilahmaknanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun