Mohon tunggu...
Saadah Fauziah
Saadah Fauziah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Selalu ada kisah dan hikmah dalam setiap perjalanan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kesalahanku terhadap Cinta

3 Oktober 2022   09:48 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat berhadapan dengannya, aku merasakan sesuatu yang berbeda dalam hatiku. Ada perasaan bahagia tapi ada juga malu. Dan saat tak berhadapan dengannya, aku merasa sangat ingin untuk selalu ada di dekatnya. Mungkin ini cinta.

Kedekatan terjadi, terjalin. Meski hanya dengan saling berbalas pesan, sungguh sudah menjadi suatu kebahagiaan. Bahagia yang kemudian sirna.

Ternyata aku salah, aku salah terhadap cinta. Aku menempuh jalan yang salah untuk cinta. Cinta itu suci tapi aku yang menodainya. Tak Kujaga dengan baik cinta itu. Tak kujadikan cinta itu sebagai jalan untuk meraih rida-Nya.

Aku telah menjadikan cinta itu alat aku bermaksiat pada-Nya. Aku telah mengorbankan Cinta-Nya untuk cinta yang fana.

Sungguh, ini kesalahanku terhadap cinta. Caraku dalam mencintai salah, jalan yang kutempuh untuk cinta itu salah. Semua ini nafsu jahat. 

Seharusnya aku benar-benar menjaga kesucian cinta ini.

Aku tahu saat itu masih belum waktunya, aku masih belum siap, seharusnya aku bisa benar-benar menjaga cinta itu. Harusnya aku membawa cinta, mengatakan, menceritakan rasa cinta itu hanya pada Allah subhannahu wa ta'ala saja. 

Aku terkuasai keinginan nafsuku sendiri, sehingga aku melanggar aturan-Nya. Aku tahu, bahwa hubungan cinta yang Allah ridai antara laki-laki dan perempuan hanya ketika hubungan cinta itu sudah terikat oleh janji pernikahan. Tapi aku malah membuat ikatan janji di luar pernikahan. Inilah salahku. 

Dan cinta yang semula adalah menjadi rasa bahagiaku, kini sirna. Rasa bahagia itu menjadi rasa sesal.

Kini aku menyesal karena aku menuruti keinginan nafsuku, aku menyesal telah mengabaikan cinta-Nya. Meski cinta-Nya telah kuabaikan tapi Dia tak pernah mengabaikanku.

Bersyukur pada-Nya aku diberi kesempatan untuk memperbaiki diriku sekarang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun