Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Nasib Wonderkid Alif Tristan Naufal, "Lebih Baik Berhenti Main Bola, Fokus Ke Sekolah Saja"

19 Februari 2015   01:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14242599541088709258

[caption id="attachment_369550" align="aligncenter" width="580" caption="sumber foto https://www.facebook.com/TristanAlifNaufal"][/caption]

Siapa yang tidak kenal Alif Tristan Naufal, silahkan ketik di search engine berderet informasi akan muncul. Bocah berumur 10 tahun ini adalah potensi besar bagi Indonesia khususnya di dunia sepak bola. Pernah membuat kagum steven gerrad dan Pep Guardiola, prestasi Alif pun tidak kalah hebat.

Alif bisa bergabung dengan akademi AJAX Amsterdam atau Feyenord langsung tanpa melalui tes. Alif membuat Tim pelatih Ajax dan Feyenord jatuh hati saat alif merebut tiga gelar sekaligus; Coerver Netherlands Master Skillz 2014, di festival sepakbola Ajax,lalu  Most Valuable Player di Ajax Internasional Camp 2014 dan Best Player pada 1V1 category.

Luar biasa, rasanya dada ini bergetar bangga ketika bocah ini jadi rebutan 2 klub dengan akademi terbaik di dunia.

Sayangnya, tawaran yang datang pada tahun 2014 ini belum bisa terwujud. Alif masih terganjal ijin tinggal. Proses administrasi sejak Menpora terdahulu belum membuahkan hasil. Kini Orang tua Alif berharap Menpora yang baru bisa membantu mereka.

Ijin tinggal diperlukan bagi alif, karena keluarganya tidak berdomisili di Belanda, ini bertentangan dengan FIFA Non-EU Youth Player Regulation. Bahkan saat Alif mendapat undangan untuk berlatih bersama, FIFA sudah sedikit curiga mempertanyakan pihak AJAX tentang kapasitas kehadiran Alif di akademi Ajax.

Direktur Pemasaran Ajax, sang kiper legendaris Edwin Van De Saar, mengaku pusing. Baru kali ini AJAX di bikin kerepotan untuk merekrut pemain junior dari negara seperti Indonesia.

Bersyukur ada angin segar dari Imam Nahrawi saat bertemu dengan pihak Alif pada 16 Februari lalu, Menpora cukup tanggap dengan berjanji mengkordinasikan dengan Kemenlu , "Karena ini adalah domainnya Kemenlu. Sekarang tinggal tergantung Kemenlu punya niat yang sama dengan Kemenpora atau tidak?". Itupun dengan syarat, Ajax harus memberikan surat keterangan bahwa Alif di terima di akademi mereka, sehingga pemerintah bisa mencari solusi bagi ijin tinggal Alif.

Alif Tristan Naufal mengenal sepakbola saat berusia 4 tahun. Saat dia terbangun di tengah malam dan ikut menemani ayahnya yang sedang menonton pertandingan Liverpool. Spontan Alif berkata "Aku mau seperti itu".

Dari sanalah orang tua alif mulai membelikan bola dan mengajari teknik-teknik dasar dari youtube. Kenapa youtube? karena ternyata orang tua alif bukanlah pesepak bola, orang tua alif hanya penikmat bola seperti jutaan pria di Indonesia. Sungguh semangat luar biasa untuk belajar, ini membuktikan ketekunan lebih penting dari pada sekedar faktor genetik.

Tapi orang tua Alif mulai gamang karena permasalah ijin tinggal ini, biaya ratusan juta yang sudah di keluarkan -sebagian dari sponsor- seakan tidak membawa hasil tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sempat terucap,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun