Indonesia merupakan “lahan basah” bagi produk pulsa murah. Pasalnya, jika dibandingkan dengan negara lain, tingkat penggunaan pulsa elektrik di sini cenderung naik. Potensi di segmen ini (pulsa murah) memang sangat besar mengingat tingkat penggunaan smartphone di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta per tahun.
Biasanya, first buyer atau orang yang pertama kali memiliki ponsel lebih impulsif dalam hal berbelanja, dibanding mereka yang sudah mempunyai ponsel.
Bagi masyarakat yang sudah berpengalaman memiliki handphone, mereka membeli cenderung berdasarkan pertimbangan fungsi. Sementara untuk first buyer, produk ponsel yang dibeli cenderung yang canggih dengan merek lokal dan desain yang berbeda.
Dengan makin banyakanya masyarakat pengguna ponsel, tentu saja semakin meningktkanya kebutuhan akan pulsa, baik kartu perdana,voucher pulsa maupun pulsa elektrik.
“Potensi pasarnya memang sangat besar, pastinya akan semakin banyak pendatang baru yang muncul. Hal inilah yang memunculkan kompetisi antar server pulsa.
Kompetisi saat ini sangatlah ketat dan jika tidak mampu mempertahankan pelanggan, maka bottom-line akan terpengaruh. Mempertahankan pelanggan pulsa harus menjadi praktik abadi, karena ini merupakan kunci keberhasilan jangka panjang sebuah bisnis.
Menurutnya, bisnis pulsa tidak pernah berhenti berkembang selama masyarakat memerlukan akses koneksi untuk tersambung dengan sesama lainnya.
Yang terbaru dari inovasi penggunaan Hp via sms adalah adalah berkolaborasi mereka dengan PLN untuk melakukan pembayaran taguhan listrik maupun pembelian token listrik via handphone. Pembelian tiket Kereta api,pembayaran cicialan finance dan lain lain.
Tujuannya jelas, untuk mendorong penjualan serta memberikan pengalaman berbelanja bagi pelanggan setia pulsa murah yang menjadi mitra dengan server pulsa murah.
Saat ini perkembangan bisnis pulsa sudah berkembang ke pelosok tanah iar dan tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu memperlihatkan bahwa pertumbuhan pemasaran pulsa elektrik sangat baik serta menunjukkan konsumsi masyarakat Indonesia akan kebutuhan pulsa sangat tinggi.
Sadar akan potensi yang masih sangat besar, maka bisnis ini makin banyak peminat. Memang di akui mati satu tumbuh seribu.
Potensi Bisnis
Berkarier di dunia kerja sekaligus mengurus keluarga pasti sangat sulit untuk dilakukan, apalagi bila sudah punya anak. Beberapa wanita mungkin akan memilih menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan pekerjaannya, namun beberapa wanita lain lebih memilih untuk tetap bekerja dan menghasilkan uang.
Bagi wanita yang sudah terbiasa bekerja pasti akan merasa stress bila hanya di rumah saja mengurus keluarga dan anak. Mereka ingin melakukan sesuatu yang bisa mengisi waktu luangnya di rumah dan juga menghasilkan uang.
Bagi ibu rumah tangga yang terbiasa bekerja dan ingin membantu kondisi ekonomi keluarga, bisnis rumahan adalah pilihan yang terbaik. Bisnis rumahan bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan tugas sebagai ibu rumah tangga dan tetap berada di rumah, namun tentunya akan semakin repot karena harus mengerjakan banyak hal. Salah satu contoh yang bisa di ikuti oleh ibu rumah tangga adalah bisnis pulsa.
Bisnis pulsa adalah satu-satunya model bisnis yang memberikan keuntungan berkali-kali kepada setiap mitranya, tentu saja asal bisa menjual. Jika tempat tinggal Anda berada di sekitar perkantoran atau kampus maka peluang bisnis pulsa elektrik akan sangat menguntungkan. Para mahasiswa dan juga karyawan kantor pasti akan mencari pulsa yang dekat tempat tinggalnya. Selain itu, keuntungan dari tiap penjualan biasanya tinggi dan berulang.
Dwi Sartika, Pemilik salah satu server pulsa murah ( www.pulsa-murah.net ) mengatakan bahwa harga murah saja belum cukup untuk mempertahankan serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang sekarang ini mengutamakan kecepatan dan kenyamanan. Kita harus memikirkan hal-hal lain di luar itu.
“Kami berniat meningkatkan stok pulsa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam waktu dekat, kami akan menjalin kerja sama dengan distributor lain sebagai cadangan untuk meningkatkan ketersediaan pulsa,” terang Ibu Dwi.
Dengan stok yang melimpah dan harga relatif murah, Dwi Sartika optimis dapat meningkatkan transaksi sebesar 25%. Terlebih jika melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat pesat.
“Saat ini jumlah member kami sekitar 4 ribuan orang, dan setiap bulan sekitar dua ribuan dari mereka aktif menjual dan berbelanja. Dengan kolaborasi ini kami berharap minat pelanggan untuk berbelanja akan semakin meningkat” tutup Dwi.
