Mohon tunggu...
Syahrial Hidayat
Syahrial Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Guru, praktisi public relations Tinggal di Cibubur, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu Juta Orang Indonesia Bisa Berhaji

10 September 2022   22:07 Diperbarui: 10 September 2022   22:25 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Makkah 2030
Menjelang musim haji tahun ini, Pemerintah Saudi Arabia mengumumkan bahwa proses perluasan dan pembangunan padang Arafah dan Mina hampir 100% tuntas. 

Siap menampung sekitar 10 juta jamaah. Begitu juga di area atau lokasi prosesi thawaf dan sa'i, aman terkendali. Renovasi masjid Haram sesuai rencana sudah 99,9% rampung. 

Seluruh jamaah haji tahun ini insyaallah bisa thawaf, sa'i, sholat dan ibadah lainnya dengan nyaman. Tidak terganggu lagi dengan polusi udara dan suara, atau pemandangan berbagai crane dan alat berat lainnya yang membuat jamaah jadi tidak betah berlama-lama itikaf di masjid.

Untuk penginapan juga tidak masalah. Seluruh hotel di Makkah siap menampung berapapun jamaah yang hadir. Puluhan hotel mewah sudah berjejer rapi di sekeliling Masjidil Haram. 

Hotel-hotel tersebut kelasnya setara atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan yang ada di area zamzam tower di tahun 2022. Para penghuninya tinggal turun lift hotel langsung masuk pintu masjid, dimana mereka akan disambut oleh askar-askar yang ramah dan santun. 

Bukan seperti tahun-tahun lalu (tahun 2022 ke bawah), dimana para pengunjung masjid masih harus melewati pintu gerbang yang dijaga oleh askar-askar yang kadang "resek" dalam menghadapi para jamaah. Tak peduli mereka itu "tamu-tamu Allah".

Belum lagi puluhan atau bahkan ratusan hotel dan apartmen yang banyak tersedia di sekitar Haram. Dengan jumlah total hotel yang ada, Makkah siap menerima kunjungan hingga 30 juta orang peziarah umroh setiap tahun.

Alhamdulillah... Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, di tahun 2030 ini mendapat jatah hampir 1 juta jamaah atau +- 10% dari kuota yang tersedia. Jumlah ini 5 kali lipat dari 10 tahun sebelumnya yang "cuma" 200 ribu orang lebih sedikit. 

Dari satu juta kuota tersebut, 300 ribu diantaranya ikut paket haji plus. Jumlah tersebut bisa dikatakan merupakan lonjakan dahsyat dibandingkan 10 tahun sebelumnya yang "cuma" sekitar 20 ribu orang. Padahal untuk ikut haji plus atau VVIP ini mereka harus merogoh kocek minimal 300 juta perak. 

Jangan heran, bagi sebagian jamaah Indonesia itu uang receh. Maklum, orang Indonesia kan banyak yang kaya. Tahun 2022 aja ditawarin haji jalur furoda dengan biaya Rp 500 juta banyak yang rebutan. 

Namun yang bisa ikut paket haji reguler pun tetap harus banyak bersyukur. Bayangkan, dulu dengan kuota hanya 200 ribuan banyak orang Indonesia terpaksa harus nunggu antrian hingga belasan atau puluhan tahun. Bahkan di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan ada yang dapat jatah antrian setelah 97 tahun. Mana tahan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun