Mohon tunggu...
Muhamad Rizki Dwi
Muhamad Rizki Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pencinta Adrenaline

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Bagi Pemimpin

7 Desember 2022   11:54 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:24 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam menjadi pemimpin. Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadinya manusia untuk menjadi baik atau buruknya manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan pola berpikir. Pendidikan awalnya diajarkan dirumah, kemudian dilanjutkan di sekolah kemudian ke tempat pendidikan lainnya, menurut saya sekolah atau tempat pendidikan lain ini adalah rumah kedua bagi yang menjalani pendidikan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang didapatkan melalui cara pendidikan formal akan memiliki akibat pada setiap individu, dampaknya adalah memiliki pola pikir, perilaku, dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuhnya. Pendidikan juga merupakan kewajiban bagi semua warga Negara dan pemimpin yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan suatu kemajuan. Pendidikan bagi suatu pemimpin yang sedang berkembang atau yang sedang maju, merupakan suatu hal yang sangat mendasar, karena hal itu menyangkut masalah kualitas. Maju dan mundurnya pemimpin ditentukan dari pendidikan yang diterapkan pemimpin tersebut. Sebab, dengan pendidikan berarti suatu pemimpin itu bisa mencapai apa yang di tujunya.

Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi khususnya bagi para pemimpin. Dengan begitu, diharapkan bangsa memiliki ilmu, kepribadian baik, kreatifitas, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan bangsa. Pendidikan adalah jalan untuk memperbaiki dalam hal mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk masa depan bangsa. Tujuan nasional Pendidikan diatur dalam undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, tentang sistem Pendidikan nasional. Dalam undang - undang tersebut dapat dijabarkan lima tujuan Pendidikan, yakni membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, memiliki akhlak yang baik, menjadi kreatif dan mandiri. Dengan bekal Pendidikan yang baik, pemimpin akan menciptakan peluang yang baik di masyarakat dan masa depan yang cerah. Ditambah dengan pesatnya kemajuan zaman dan teknologi di Indonesia, Pendidikan harus dijadikan prioritas. Berikut ini adalah alasan pentingnya Pendidikan untuk masa depan yaitu:

Seorang pemimpin yang berpendidikan, dengan Pendidikan pemimpin dan masyarakat dapat mempelajari tentang sopan santun dan hal-hal yang baik lainnya. Pendidikan sangat penting untuk membangun karakter pemimpin bangsa. Masyarakat yang mempunyai Ilmu Pendidikan bisa menghadapi masalah dengan menggunakan cara yang bijak. Selain itu, Pendidikan juga akan membuat seseorang menjadi individu yang lebih manusiawi dan memiliki rasa toleransi yang tinggi.

Seorang pemimpin yang berpendidikan akan memiliki rasa percaya diri, seorang pemimpin yang berpendidikan akan berani dan percaya diri untuk dapat tampil di depan khalayak ramai dan berani siap untuk menghadapi masalah yang ada atau yang akan datang di masa depan. Pemimpin dapat menciptakan generasi penerus bangsa, dengan Pendidikan mampu untuk menciptakan generasi penerus yang ahli dalam berbagai bidang. Hal ini berkaitan dengan alasan adanya berbagai jurusan di berbagai jenjang pendidikan dan jurusan yang ada di sekolah maupun universitas. sehingga dapat membantu melahirkan banyak sekali pemimpin generasi muda yang berguna untuk banyak orang. Membentuk Pola Pikir yang Ilmiah, dengan Pendidikan maka pola pikir nya akan tertata lebih baik. Dunia pendidikan melahirkan orang yang memiliki jalan dan pola pikir yang ilmiah, terstruktur, dan berpendapat berdasarkan fakta yang ada.

Pemimpin itu diperlukan karena keperluan suatu institusi atau organisasi untuk mencapai tujuannya yang harus di pimpinnya yang disebut kepemimpinannya, maka kepemimpinan merupakan sebuah tindakan atau perilaku dari pemimpin untuk mencapai tujuan dari institusi atau organisasi. (Afandi, 2013)

Sebenarnya pendidikan adalah hal yang dapat kita peroleh dimanapun kapanpun, maka kita sebagai manusia seharusnya menyadari hal tersebut. Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan seperti yang dibutuhkan oleh pemimpin. Pasalnya tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara Repubik Indonesia. Pendidikan itu ada dua yakni pendidikan formal , pendidikan non formal dan pendidikan informal. Contohnya bersifat formal : SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi . Dan pendidikan non formal seperti mengikuti kursus atau bimbingan belajar dan lain sebagainya. bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan tersebut, asal kita mau serius dalam menjalani nya maka, sangat berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain seperti yang dibutuhkan pemimpin. Sehingga dengan pendidikan orang akan mampu untuk menata masa depan nya dengan bijaksana, dan dapat berpikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang sedang di hadapi. dengan mengerti tentang pendidikan, maka kita akan mampu untuk membantu pemerintah untuk menciptakan suatu kemakmuran dan mencegah kemiskinan dengan pendidikan. begitu banyak hal penting yang didapat dari para pemimpin yang berpendidikan. Mengetahui makna pentingnya pendidikan tersebut.

Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin di Indonesia (sampai saat ini), ukuran keberhasilannya itu memang sangat tergantung pada tinggi rendahnya nilai yang mereka dapatkan di pendidikannya, baik itu melalui kegiatan evaluasi nilai yang ditentukan oleh pendidiknya, sekolah maupun oleh pemerintah pusat. Padahal salah satu esensi pendidikan yang ideal ialah menciptakan pemimpin atau manusia yang berkualitas dan berintegritas melalui penerapan nilai-nilai agama, kejujuran, dan tanggung jawab.

Menurut Kartono, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Maka dari itu pentingnya seorang pemimpin memiliki pendidikan agar dapat menuntun lembaga atau organisasinya mencapai suatu tujuan atau keberhasilan. Namun salah satu contoh kualitas seorang pemimpin dinilai dari kejujuran nya, sekarang ini banyak pemimpin yang tidak jujur. Salah satu contoh kasus penyimpangan terhadap kejujuran akademik adalah kecurangan akademik. Kecurangan akademik itu sendiri merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur, seperti plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademik itu dengan tujuan untuk mendapatkan keberhasilan dapat dikategorikan sebagai kecurangan akademik, dan bentuk penyimpangan terhadap kejujuran akademik. Lantas, bagaimana pemimpin yang baik itu? Salah satunya adalah pemimpin yang bersikap jujur. Bersikap jujur adalah salah satu ciri kualitas moral seseorang pemimpin. Dengan menjadi pribadi berkualitas, kita mampu menjadi seorang masyarakat yang ideal. Masyarakat yang ideal akan menghasilkan generasi yang ideal, adalah generasi emas. Dan Pendidikan sejatinya haruslah menjadi investasi sumber daya manusia yang dapat menciptakan iklim kompetitif yang memungkinkan semua masyarakat ikut serta dalam penyelenggaraan dan pembangunan negara melalui SDM-nya yang mumpuni. Itulah inti generasi emas.

Generasi emas juga tidak hanya tentang kecerdasan intelektual SDM saja, melainkan karakter dalam SDM tersebut juga haruslah karakter emas. Karakter emas merupakan pondasi utama untuk membangun seorang pemimpin emas. Salah satu indikator yang harus dimiliki oleh kita semua adalah kejujuran, terutama di bidang pendidikan atau bisa disebut dengan kejujuran akademik. Untuk itu harus merambah ke karakter manusianya, manusia yang jujur. Maka hal tersebut menjelaskan tentang pendidikan karakter.

Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter terhadap manusia ideal di lingkungan pendidikan.  Pendidikan karakter ini tak jaran juga disebut sebagai pendidikan akhlak (pendidikan yang membahas tentang dasar-dasar akhlak dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa analisa sampai ia menjadi seorang mukallaf, seseorang yang telah siap mengarungi lautan kehidupan) dan pendidikan moral, yakni yang mengajarkan nilai-nilai dalam suatu individu yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Yakni pembelajaran, keteladanan, penguatan dan pembiasaan. Adapun cara mendidik karakter untuk membantu membentuk pemimpin-pemimpin yang baik untuk dijadikan pemimpin adalah pembelajaran, keteladanan, penguatan, dan pembiasaan. Apalagi disaat perkembangan teknologi  yang pesat pada saat ini sehingga dapat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar. Baik pada media, alat peraga, sumber belajar, dan lain sebagainya. Hal ini sangat mempengaruhi proses pendidikan karakter untuk membentuk pemimpin yang baik dan patut dicontoh oleh yang dipimpinnya.

Memang tidak mudah bagi sebagian orang untuk menerapkan sikap tersebut di kehidupannya bahkan untuk kepentingan orang lain seperti pemimpin, tapi dengan pendidikan banyak sekali manusia yang bisa mengikuti strategi - strategi tersebut di sekolahan yang mereka tempuh.  Dapat kita ketahui pentingnya untuk menumbuhkan sikap jujur bagi seorang pemimpin karena itu sangat berpengaruh bagi mas depan bangsa karena apabila seorang pemimpin tidak dapat jujur dan berperilaku curang maka dapat menciptakan suasana yang tidak harmonis dan kondusif, karena disebabkan oleh timbulnya rasa resah dan was-was akan kinerja seorang pemimpin yang tidak jujur. Bahkan di pendidikan juga kita dapat mempelajari tentang keadilan yang sifatnya begitu penting bagi sebuah kehidupan. Keadilan adalah sifat (perbuatan, perilaku, dan lain sebagainya) yang adil. Dan sebagaimana yang kita ketahui, dunia tempat tinggal kita semua ini bukanlah sebuah dunia yang adil. Kehidupan yang kita jalani selalu penuh dengan berbagai rintangan dan berbagai hambatan, demi tercapainya suatu tujuan. Dan untuk melewati itu, beberapa orang harus bekerja keras layaknya seorang pemimpin, dengan bergerak keluar dari zona nyaman mereka, melakukan sesuatu hal yang belum pernah mereka lakukan sama sekali, dan tentu nya berusaha untuk melakukan berbagai macam cara hanya untuk bertahan, tidak peduli dengan cara yang baik atau buruk. Orang-orang dengan mudah nya memanfaatkan sesamanya hanya demi terwujudnya ambisi mereka seorang. Bukan hanya bekerja sama demi mencapai suatu tujuan, namun mereka juga memanfaatkan seseorang kemudian membuang mereka saat tidak dibutuhkan layaknya sebuah benda mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun