Mohon tunggu...
Rahmad Dede Yufani
Rahmad Dede Yufani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Suka deadline

Menulis, membaca dan berpergian. Belum memiliki apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Love

Berapakah Harga dari Kepercayaan?

22 September 2021   22:13 Diperbarui: 23 September 2021   15:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Mengapa arti kepercayaan itu mahal harganya?

Aku: Mencoba mempercayai orang lain adalah sebuah kemampuan yang tidak banyak dimiliki orang. Kita sedikit berfikir mengenai apa dampak jika kita terlalu banyak berharap kepada satu manusia, baik sudah lama kenal atau baru kenal. 

Kita sangat berhak untuk memberikan suatu kepercayaan terhadap satu orang yang kita anggap kompeten dan memiliki kredensial yang cukup. Tapi, kita juga perlu tahu bahwa kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti dan kita tidak pernah tahu apa yang orang lain pikirkan. 

We can't controlling about what they thinking! 

Jadi kita memang harus berpikir dua kali atau lebih untuk memutuskan sebelum memberikan harapan akan kepercayaan terhadap satu ciptaan tuhan yang disebut manusia. 

Beberapa orang memberikan kepercayaan berupa tumpan akan tumpuan harapan biasanya karena mereka sudah menjalin hubungan yang erat satu sama lain dan sudah merasa saling menguntingkan sama lain atau biasanya disebut simbiosis mutualisme. 

Kenapa itu bisa terjadi? Karena poses menjalin keterbukaan untuk menuju kepercayaan.

Resiko atau dampak akan muncul bisa positif atau negative. Menurut saya, arti kepercayaan itu adalah hak semua manusia untuk menganggap bahwa itu benar. 

Terlepas entah itu memang benar atau salah, karena kita tidak akan tahu ke depannya. Kita berasa aman, nyaman dan menguntungkan ketika percaya kepada orang yang tepat. 

Kita merasa sangat berunutung bisa mendapatkan orang yang dapat melakukan apa yang kita mau dan mau menuruti semua permintaan kita Jjika sebaliknya, maka, kemungkinan besar akan timbul trauma yang diakibatkan oleh dirinya sendiri. 

Selain merugikan diri sendiri, dampak yang lain akan dirasakan setelah kejadian itu. 

Kita merasa bahwa semua orang tidak bisa dipercayakan dan kita sudah pasti tidak mau menaruh kepercayaan lagi ke satu manusia. 

Setelah itu, kita sadar bahwa arti kepercayaan begitu sangat penting dan mahal harganya. 

Jika sewaktu-waktu kita mendapatkan kesempatan untuk menaruh kepercayaan lagi, kita dengan penuh kesadaran akan menolak itu. 

Kita berpikir bahwa manusia tidak bisa percaya dan dipercayai. 

Cukup kita saja yang mengatur semua ini, tidak boleh ada orang lain yang ikut campur urusan kita. Andai kata, kita dipaksa menaruh kepercayaan ke orang karena kita sudah renta dan sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Apa yang harus kita lakukan? Jawabannya hanya ada pada diri kita. 

Apakah kita ingin kembali untuk belajar mempercayai orang lagi? 

Jika, jawabannya "Iya" itu bagus sekali. Karena, tidak selamanya kita untuk terus menyalahkan diri sendiri maupun orang lain atas apa yang terjadi di masa lalu. 

Tetapi, kita juga perlu ketahui: bagaimana jika pengkhianatan terulang lagi? Apa yang kau rasakan waktu itu terulang kembali. Marah, kecewa, dendam dan kebencian tercampur menjadi satu rasa yang hebat. Yang membuat kita sukar melupakannya.

Sincerely

Rahmad Dede Yufani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun