"Ya tergantung, kalo yang simple yo murah, paling tiga puluh ribu, yang rumit ada, bisa 150 ribu" Jawab si tukang souvenir sambil mengambil hasil karya di dalam tasnya.
"Nih, liyat, apik tho?" Sambung si tukang souvenir sambil memamerkan sebuah kalung beruntai manik-manik seperti yang sering saya lihat di instagram artis.
"Wah, cantik-cantik banget kang" Tiba-tiba si gadis nyeletuk, baru kali ini saya melihat utuh wajahnya, manis.
"Iya dong, jelas bagus, di Bantul, anak-anak itu ikut pelatihan BKL, ngerti ora BKL kang?" Jawab si tukang souvenir.
"Enggak, apa itu?"
"Lah, dasar ndeso, BKL itu Balai Latihan Kerja, itu ikut program pemerintah, yo gini Alhamdulillah, hasilnya lebih bagus, anak-anak juga lebih rajin, dapat hasil" Sambung si tukang souvenir.
"Halah, program pemerintah apanya, ini lho saya nyari kerja dari dulu gak dapet-dapet, wis bosen saya itu bolak balik Jakarta, cuma nyari kerjaan upah proyekan, pemerintah bohong" Tukas si pemuda mandor memotong pembicaraan
"Lho, apanya yang bohong, sampeyan sih gak ngerti mana-mana, wis tha sampeyan asli mana?"
"Asli saya Sleman"
"Halah om, Sleman kan ya deket sama Bantul tempat saya, disana ada juga pelatihan untuk orang proyek, sampeyan senengnya apa? mekanik apa listrik, ada juga otomotif kalo sampeyan seneng utak-atik mobil" Jawab si tukang souvenir.
"Ah, mosok, palingan bohong"