Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benarkah BUMN Konstruksi Bangkrut?

4 Juni 2018   13:36 Diperbarui: 4 Juni 2018   17:47 4478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.katadata.co.id

Let's see below:

Laporan Keuangan PT Waskita Karya Q1 2018
Laporan Keuangan PT Waskita Karya Q1 2018
Laporan Keuangan PT Waskita Karya Q1 2018
Laporan Keuangan PT Waskita Karya Q1 2018
Saya sederhanakan menjadi:

Data pribadi
Data pribadi
Utang Waskita bertambah? Ya, memang benar, utang Waskita naik, terutama utang usaha dan utang bruto subkontraktor. Kedua utang tersebut merupakan komponen utang terbesar, sebesar 54% dari total liabilitas jangka pendek.

Apa itu utang usaha dan utang bruto subkontraktor? Kedua komponen itu lekat dengan yang namanya perusahaan konstruksi.

Utang usaha adalah utang pembelian barang/material yang belum di bayarkan. Jamak di dunia konstruksi, bahwa material yang dibeli menggunakan sistem NCL (Non Cash Loan), dan bukan cash (T/T - telegraphic transfer). Sehingga yang belum di bayarkan masuk ke utang usaha.

Utang bruto subkontraktor. Sistem pembayaran subkontraktor dari BUMN karya ada dua, yaitu NCL dan T/T. Sedari dulu, subkontraktor BUMN Konstruksi, terutama subkontraktor lokal, jarang yang mau dibayar dengan NCL dan lebih suka cash, ada progress ya dibayar.

Sedangkan pembayaran invoice model cash atau T/T ke subkontraktor seperti ini, biasanya BUMN Konstruksi sebagai Kontraktor menunggu pembayaran invoice dari klien, tidak bisa langsung bayar cash, sehingga munculah Utang bruto Subkontraktor.

Oya, siapa klien? Untuk proyek infrastruktur model jalan tol, bandara dsb, klien atau pemilik proyek adalah Pemerintah.

Nah, bagaimana kondisi dari pemilik proyek terhadap kondisi keuangan BUMN Konstruksi? Kita lihat aset lancar.

Di dalam aset lancar diatas, ada angka besar sebesar 31 trilyun yang berupa tagihan bruto dan ada 10 trilyun yang berupa piutang usaha, total sebesar 41 trilyun yang merupakan 69% dari total aset lancar (mayoritas).

Apa itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun