Mohon tunggu...
Rynomega
Rynomega Mohon Tunggu... Guru - Omega3

Omega

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tipu Daya Senja

10 Juni 2020   20:10 Diperbarui: 11 Juni 2020   11:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malam berganti siang, hujan lebat mulai mereda dan matahari mulai tenggelam.

Di saat itu semua berganti dengan sendirinya.

Tuhan menciptakan hati untuk merasa, bukan untuk mematikan rasa!

Ketika kau mulai memberikan keindahan mimpi-mimpi malam, kenapa  kau bangunkan aku dengan tiba-tiba hingga akhirnya aku terbangun dan mulai sadar bahwa tanganmu tak lagi aku genggam.

Suasana sore yang sendu, dengan senja yang memancarkan cahaya merah merona dipipimu.. hingga akhirnya mengantarkan aku jauh melangkah pergi dari jarakmu.

Sejak saat itu aku  tau bahwa keindahan senja hanya menipu, hadirmu yang sesaat seolah memikat Tetapi membuat hatiku tersesat.

Tuhan mengapa kau izinkan kami Bersama jika akhirnya harus terpisah..

Aku tidak sedih karena kehilanganmu....

tapi aku sedih karena aku telah terjatuh..

^Ryn

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun