Mohon tunggu...
Ryan BobbyAndika
Ryan BobbyAndika Mohon Tunggu... Insinyur - Geoscience Enthusiast

Hello world, my name is Ryan Bobby Andika and you can call me Rybob for sure. Twenty-three years old and, recently, doing things related to Petroleum Industries.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Mimpi, Ambisi, dan Perlombaan "Lari" Menuju Titik Nol Kutub Selatan

11 Mei 2020   11:21 Diperbarui: 12 Mei 2020   03:23 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robert Falcon Scott (Sumber: www.rmg.co.uk/)

Data ini perlu dipahami oleh timnya agar mereka dapat menghindari suatu kurun waktu temperature ekstrem ketika melakukan perjalanan menunju titik kutub selatan tersebut. 

Dari hasil riset yang dilakukan, terbaca bahwa siklus ketika musim panas di Benua Antartika berada di rentang bulan Desember - Februari (suhu temperatur berada di 30 - -10 Fahrenheit) dan akan mengalami penurunan yang sangat tajam di waktu menuju bulan April.

Dari riset tersebut, jelas bahwa Tim Scott telah mempersiapkan sebuah perjalananan ke kutub selatan, hingga kembalinya, dengan timeline  sebelum bulan April datang. Pelbagai data riset sudah didapatkan, Scott membuat perencanaan dan eksekusinya.

Dalam skema yang Scott buat, Dia merencanakan timnya untuk menggunakan tenaga dari kuda pony dalam menempuh perjalanan 425 miles pertamanya sepanjang Ross Ice Shelf menuju bagian dasar dari Beardmore Glacier.

Sesampainya di dasar dari Glacier tersebut dengan medannya yang menanjak, Scott berpendapat bahwa timnya akan lebih baik meneruskan perjalanan dengan cara berjalan kaki hingga mencapai dataran diatasnya.

Perjalanan menempuh Breadmore Glacier sendiri harus ditatih mereka dalam jarak 125 mil, dengan kondisi menanjak.

Sesampainya di dataran, mereka masih harus menempuh 350 miles untuk benar-benar dapat mencapai titik kutub selatan itu sendirj. 

Menempuh dengan perjalan kaki, bagi Tim Scott, bukan hanya tentang bagaimana mereka harus me-manage langkahnya menuju titik tersebut. Melainkan, Tim Scott, juga harus me-manage energi mereka sendiri karena kewajiban untuk menggopoh ratusan pon peralatan selama perjalanan dan sekembalinya dari titik Kutub Selatan. Betapa melelahkannya perjalanan yang akan tim mereka tempuh untuk menggapi itu. 

Akan tetapi, Scott beranggapan bahwa semua perencanaannya tersebut masih dalam batas sesuatu yang bisa untuk dilakukan. Singkat cerita, dimulailah perjalanan mereka di tahun 1911. 

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, perjalanan Scott ternyata di sambut oleh negara Norwegia sebagai sebuah perlombaan "lari", yang dipimpin langsung oleh Roald Amundsen.

Tim Penjelajah dari Inggris. (sumber: www.coolantarctica.com/)
Tim Penjelajah dari Inggris. (sumber: www.coolantarctica.com/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun