Mbak Titi tak menjawab. Â Ia jelas sangat kecewa, sama seperti Nia.
Tapi sudah kuputuskan.
Aku tak mau uangku habis dipinjam orang yang tak akan mampu mengembalikannya. Â Aku tak mau uangku habis untuk membantu orang-orang miskin. Â Aku tak mau uangku habis.
Pinjam? Â Enak saja.
Kalau mau uang ya kerja.
Jangan pernah berharap aku mau meminjamkan uang pada siapapun.
Jangan pernah berharap aku mau menggratiskan uangku.
Uangku.
Uangku.
Isakan Nia kini berubah menjadi tangisan.
Aku orang kaya sekarang. Â Uangku milikku.
-Jakarta, Februari 2017-
Tulisan ini dipublish pertamakali di blog.ryanmintaraga.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini. Â Disclaimer selengkapnya.