Mohon tunggu...
Ryan Maulana Husen
Ryan Maulana Husen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor

Lebih baik bersuara lewat goresan (ketikan) kata dari pada berbusa setiap saat tanpa makna.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

The Indigenous Psychology

5 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 5 Januari 2022   11:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Psikologi agama mencoba menguak bagaimana agama mempengaruhi perilaku manusia, tetapi corak pada setiap prilaku individu juga menggambarkan cara berfikir dan cara merasanya.

Seberapa besar psikologi mampu menguak keberagaman seseorang sangat bergantung kepada paradigma psikologi itu sendiri.

Bagi Freud (mazhab psikoanalisa) keberagaman merupakan bentuk gangguan kejiwaan, bagi mazhab behaviorisme, perilaku keberagaman tak lebih sekedar perilaku karena manusia tidak memiliki jiwa. Mazhab kognitif sudah mulai menghargai kemanusiaan, dan mazhab humanisme sudah memandang manusia sebagai makhluk yang mengerti akan makna hidup yang dengan itu menjadi dekat dengan pandangan agama.

Dibutuhkan paradigma baru atau mazhab baru psikologi untuk bisa memahami keberagaman manusia.

Keberagaman seseorang harus diteliti dengan the indigenous Psychology, yakni psikologi yang berbasis budaya masyarakat yang diteliti.

Untuk meneliti keberagaman orang Islam juga hanya mungkin jika menggunakan paradigma The Islamic Indigenous Psychology.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun