Mohon tunggu...
Ryan Apriansyah
Ryan Apriansyah Mohon Tunggu... -

Hanya manusia yang mencoba tulus mencintai Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan (1)-Selamat Datang Ramadan

29 Mei 2017   13:12 Diperbarui: 29 Mei 2017   13:19 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alhamdulillah puji syukur atas nikmat Allah SWT yang telah mempertemukan kembali kita dengan bulan suci Ramadhan ditahun 1438 H/tahun 2017 massehi ini. Ramadhan adalah bulan yang penuh kemulian dan keberkahan dimana semua amal kebaikan kita dilipat gandakan oleh Allah SWT dimana pintu ampunan dibukakan seluas luasnya , yang mana seharusnya setiap muslim yang beriman merasa spesial bertemu dengan bulan yang penuh keberkahan ini. Ya, saya lebih memilih kalimat setiap muslim seharusnya merasa spesial bertemu dengan bulan Ramadhan, saya memilih kalimat tersebut dibandingkan kalimat semua muslim pasti spesial bertemu dengan bulan Ramadhan. Lalu pertanyaannya apakah ada seorang muslim yang merasa tidak spesial atau merasa biasa saja saat Ramadhan tiba, dia menganggap  bulan Ramadhan sama seperti 11 bulan yang lainnya sehingga biasa saja.  

Teringat kaedah dari ulama “ Seringnya berinteraksi dapat  menghilangkan sensitivitas” hal inilah sebagai salah satu kenapa ada orang muslim  yang tidak spesial bertemu dengan Ramadhan. Saya menyebut kita ini adalah Praktisi bulan Ramadhan. Mengapa disebut praktisi? Karena sudah belasan bahkan puluhan tahun kita bertemu dengan Ramadhan, tentu sudah banyak pengalaman Ramadhan  yang kita lalui. Namun, banyaknya pengalaman  berjumpa dengan Ramadhan ternyata bisa menjadi bumerang bagi kita, sesuai dengan kaedah ulama diatas “ Seringnya berinteraksi dapat menghilangkan sensitivitas”.

Sebagai contoh  saat hari raya qurban jumlah daging sangat banyak beredar dimasyarakat. Lalu ada seseorang yang mendapat daging banyak sekali, dihari pertama daging yang ia dapat dibuat sate,wahh sangat lezat dan lahap sekali orang tersebut memakannya. Dihari kedua sisa daging tersebut dibuat rendang wahh masih terasa nikmat. Begitupun hari ke-3,ke-4 dan sampai seminggu dia menyantap daging, apa yang terjadi? Daging yang dia santap tidak senikmat ketika hari pertama dia menyantapnya, kenapa? Karena sudah terbiasa.

Contoh lagi sekeluarga pindah ke rumah yang lingkungannya dekat pusat pembuangan sampah . Hari ke-1,keluar rumah mungkin ia muntah,hari ke-2 mual, hari ke-3 cukup tutup hidung. Hari ke-7 sudah bisa duduk diteras sambil menikmati kopi. Mengapa? Karena sudah terbiasa.

Hal inilah yang ditakutkan jika terjadi pada muslim yang notabene adalah praktisi Ramadhan. Karena sering bertemunya dengan Ramadhan setiap tahun, maka menjadi biasa saja saat bertemu dengan bulan Ramadhan. Karena sangatlah rugi orang yang apabila bertemu dengan Ramadhan namun tidak  mendapatkan apa-apa dari bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda dalam hadistnya “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata: “ Celakalah seseorang yang apabila masuk bulan Ramadhan namun keluar dari Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin! Maka aku berkata :” Amin”.

Begitu ruginya kita apabila menyia-nyiakan Ramadhan, tanpa merasakan spesial saat kehadiarannya. Lalu bagaimana  agar kita mampu memanfaatkan Ramadhan yang telah Allah hadirkan untuk kita dengan spesial?

Salah satu caranya adalah mengetahui makna dibalik turunnya bulan Ramadhan beserta keutamaannya. Bulan Ramadhan dianugerahkan Allah kepada kita makhluk-Nya sebagai tanda kasih sayang Allah kepada kita. Allah Ta’ala berfirman “ Hai orang-orang beriman Diwajibkan atas kamu ber puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu  agar kamu sekalian menjadi orang-orang bertaqwa (QS.Al-Baqarah:183).

Allah menyuruh kita agar bulan Ramadhan ini menjadi media untuk tarbiyah kita menjadi orang yang bertaqwa melalui ibadah-ibadah yang dilakukan di bulan ini. Kenapa Allah ingin kita bertaqwa? Karena Allah ingin kita  masuk kedalam Syurganya. Dengan kata lain keinginan Allah untuk memasukan kita kedalam Syurga-Nya lebih besar ketimbang keinginan kita untuk masuk kedalam syurga-Nya Allah. Dia hadirkaan Ramadhan yang mana segala macam amal baik yang dilakukan didalamnya mendapat ganjaran yang berlipat ganda, agar kita sebagai hambanya bisa masuk kedalam Syurga-Nya. Sungguh amatlah sayang Allah kepada kita, Dia yang menciptakan Syurga,Dia pun yang paling menginginkan kita masuk ke Syurga-Nya, Dia juga yang memberikan kita fasilitas untuk memasuki Syurga-Nya . Maka sebagai mahluk tidakkah kita malu apabila kita menyiakan dan bersikap biasa saja ketika Ramadhan yang Allah turunkan sebagai salah satu fasilitas kita menuju Syurga-Nya, tapi diri kita masih ingin masuk ke surga.

Semoga saja kita bisa memanfaatkan fasilitas yang telah Allah berikan ini dengan sebaik-baiknya, semoga kita dimudahkan dalam usaha kita menjadi mahluk yang bertaqwa, yang diinginkan Allah untuk memasuki Syurga –Nya. Amin ya Robbalalamin.

Note: Saya bukanlah orang yang banyak ilmu sehingga yang hafal ratusan ayat dan tafsirnya.Saya hanyalah seorang yang ingin merasakan juga nikmatnya pahala menyampaikan dakwah.

Tunggu tulisan saya berikutnya di  Ramadhan(2)- Menuntun memegang Bara Api Islam.

Ayo Nulis,ayo dakwah, sampaikan walau satu ayat.

Wassalamualaikum

Bersambung....................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun