Mohon tunggu...
Ruth
Ruth Mohon Tunggu... profesional -

know me through my writings :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku

19 Januari 2015   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melangkah meski mungkin nanti akan berakhir gelap

merangkai doa, tapi sepertinya Tuhan berduka

berharap keajaiban.. padahal jejak semakin menjauhi sang keajaiban

entah kenapa bertahan meski lara berhimpitan..

Mungkin semua menyala atas nama cinta,

menderu berpusara di jurang keabadian..

Tapi seharusnya cinta membuka gerbang disetiap alam

bukan membelenggu duka yg terasa indah.

Sabda siapa yg tak berujar bahagia perpisahan

mereka berharap untuk duka ku, meski mereka adalah peri peri cinta..

Tak dapat mengerti kebenaran mana yang harus kuteguk tulusnya..

Dan aku masih terus melangkah..

Untukmu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun