Jakarta, INFO_PAS -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga, membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian Kinerja Pemasyarakatan Tahun 2022 sekaligus menyerahkan donasi bagi korban gempa Cianjur secara simbolik, Senin (5/12).
Bantuan tersebut diserahkan secara virtual kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur, Tomi Elyus.Bantuan ditujukan bagi petugas, warga binaan, dan masyarakat sekitar terdampak gempa yang diakibatkan runtuh dan rusaknya beberapa bagian bangunan Lapas Cianjur. Setidaknya terdapat 66 pegawai, 723 warga binaan, dan 13 kepala keluarga masyarakat sekitar yang menjadi korban. Â
Secara khusus, Dirjenpas juga menyapa langsung Ibu Novi, yang anaknya menjadi korban meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan lapas saat terjadi gempa (21/11) lalu.
"Saya turut berduka cita atas dipanggilnya (red-meninggal) anak ibu. Hanya bersabar dan berserah kepada Tuhan yang dapat kita lakukan. Berdoa agar semua dipulihkan kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Cianjur, Tomy Elyus menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan Ditjenpas kepada masyarakat Cianjur, khususnya Lapas Cianjur. Pasalnya, ini bukan bantuan pertama yang diserahkan Ditjenpas. Sebelumnya Ditjenpas telah menyerahkan bantuan berupa uang tunai, obat-obatan, minuman, kain sarung, hingga konseling _trauma healing._
Ia memastikan, meskipun di tengah bencana, saat ini kondisi di Lapas Cianjur aman terkendali. "723 warga binaan semuanya dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban," tegasnya.
Adapun terkait Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian Kinerja, Dirjenpas menilai hal ini sebagai momentum untuk merefleksikan pencapain kinerja sekaligus sarana monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program kebijakan Pemasyarakatan. Menurutnya, hal ini penting untuk mengenali permasalahan atau kendala yang timbul dan menentukan strategi terbaik untuk menghadapinya.
Selain itu, menurut Dirjenpas, jajaran Pemasyarakatan memiliki PR menerjemahkan Undang-Undang Pemasyarakatan yang baru melalui kinerja yang tepat sasaran. Agar kinerja optimal, Pemasyarakatan juga perlu mengelola berbaga risiko yang dapat diprediksi maupun tidak.