Mohon tunggu...
Rus Yono
Rus Yono Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, tidak ingin menyakiti siapa-siapa, hanya ingin berteman dengan siapa saja...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

'Tasono' di Manado: Seri Hotel-hotel di Manado (Hotel Wisata)

24 Maret 2014   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

‘Tasono’ adalah bahasa pergaulan di masyarakat Sulawesi Utara, khususnya di kota Manado. Artinya kurang lebih adalah ‘tertidur’. Dan, kali ini saya akan menuliskan tentang pengalaman saya ‘tasono’ di hotel-hotel di Manado yang pernah saya singgahi. Hotel-hotel tersebut saya singgahi hanya satu malam saja dan di kamar-kamar yang terjangkau oleh kantong saya. Setiap tidur di hotel-hotel tersebut saya selalu di temani oleh istri saya. Saya dan istri saya memang punya gagasan bersama, kalau ada uang lebih, saat saya kembali dari pengembaraan untuk menghabiskan malam hanya berdua di tempat yang spesial. Kegiatan tersebut adalah salah satu bagian dari program ‘Perawatan Kasih Sayang’ antara saya dengan istri saya.

Yang akan saya ceritakan adalah berdasarkan pengalaman langsung, bukan kata orang, dan pada kamar-kamar tertentu yang saya tiduri. Untuk informasi lebih detail tentang hotel tersebut, foto, fasilitas, jumlah kamar atau ketersediaan kamar dan tarifnya bisa ditelusuri di internet.

Setelah menjemput di Bandara Internasional Sam Ratulangi, kami akan langsung meluncur ke hotel yang sudah dipesan istri saya. Kadang seporsi sate kambing di warung sate ‘Jatim’ di Jl. Sudirman lebih dulu singgah untuk tenaga ekstra sambil memanaskan situasi dengan cerita atau kata-kata menggoda. Pernah juga sekedar mengendurkan otot lebih dulu ke Tikala Siatsu di seputaran Lapangan Sparta, Tikala. Baju seksi warna hitam adalah syarat utama setelah di kamar hotel. Selanjutnya, maaf, tidak bisa saya ceritakan……

Tadaaaa…..berikut ulasan hotel-hotel tersebut dimulai dari yang paling murah berdasarkan pengalaman saya dan pada periode penginapan 2011-2013:

1. Hotel Wisata

Hotel ini berlokasi di Jl. Sam Ratulangi, tepat di depan pusat perbelanjaan Multi Mart, di samping sebuah dealer sepeda motor. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau. Waktu itu saya kebetulan dapat lantai satu, jadi alfa tentang pemandangan sekitar hotel. Tapi, kalau melihat lokasinya yang dikelilingi pertokoan, bisa saya pastikan pemandangannya hanya atap-atap atau tembok bangunan sekitar. Kecuali bangunan hotelnya lebih tinggi dari bangunan Multi Mart, maka lantai atas yang menghadap ke depan bisa melihat cakrawala Manado Tua yang seperti muncul di tengah laut. Saya pikir bangunan hotelnya tidak lebih dari 3 lantai, karena saya tau akses tiap lantai hanya menggunakan tangga. Tarif permalam? Entah kebetulan atau sedang ada promo, saya tidak tahu. Waktu itu saya hanya merogoh kocek Rp 125.000 untuk type deluxe satu malam. Fasilitas: Shower, TV, AC, sarapan pagi, air mineral. Minus: tidak ada fasilitas internet dan harus bawa peralatan mandi sendiri. Untuk sekedar singgah, melepas lelah dan menghemat anggaran, hotel ini lumayan. Dibandingkan dengan hotel Femina di kota Padang, tarif Rp 150.000 untuk kelas yang sama, cukup puas dengan kipas angin sebagai pengganti mesin AC. Yang pasti ini bukan hotel pertama kami, entah keberapa, saya lupa lagi. Mungkin karena murah dan sederhana, waktu saya menginap, saya lihat banyak backpacker dari Mancanegara.

Jika ingin memberli sesuatu atau menarik uang tunai, cukup menyebrang jalan. Di sana ada pusat perbelanjaan Multi Mart yang cukup lengkap. Ingin lihat-lihat perkembangan gadget terbaru? Seberangi Jl. Sam Ratulangi di depan hotel, lalu berjalan ke arah kiri hotel beberapa meter, setelah menyusuri trotor di depan rumah sakit siloam, lanjutkan dengan berbelok ke arah kanan. Menerobos barisan pedang kaki lima yang menjual CD bajakan, aksesories, minuman, kartu perdana dll. Cukup mengganggu dan menjengkelkan berjalan di area ini. Sempit, berdesakan dan ekstra hati-hati. Saya tidak bisa bayangkan, seandainya tidak ada penataan lebih baik di area ini, 5 atau 10 tahun yang akan datang seperti apa padat dan sesaknya. Sebelumnya bangunan rumah sakit Siloam itu adalah pusat perbelanjaan Matahari Dept Store, warga kota Manado menyebutnya Matahari Lama. Karena Matahari terbaru ada di Mega Mall di seberang Jl. Piere Tendean (Boulevard), jalan di depan IT Centre yang sedang kita tuju dalam tulisan ini. Mungkin itulah sebabnya pedagang-pedagang kaki lima itu begitu banyak di area tersebut.

Well, semoga itu cukup untuk menggambarkan lokasi hotel Wisata yang berada di wilayah pertokoan yang ramai. Dari hotel tersebut, semua akses kebutuhan perjalanan bisa dilakukan dengan jalan kaki. Toko buku Gramedia, Wisata Kuliner Wakeke, IT Center, Rumah Sakit Internasional, Kantor Pos, Pusat Perbelanjaan, Penjualan Tiket Lion Air dll ada di sekitar hotel. Mungkin tidak berbeda jauh dengan hotel Central yang akan saya ceritakan di catatan berikut. Karena lokasi yang berada pada jalur yang sama.

Secara umum, dengan tarif sebesar itu, kami cukup puas dengan Hotel Wisata. Saran saya, menginap di sini tidak untuk jangka lama. Satu malam saja cukup.

Berikutnya saya akan mengulas tentang Hotel Central.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun