Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pustakawan Berprestasi Tidak Mesti dari Mengikuti Lomba

23 Januari 2022   08:21 Diperbarui: 23 Januari 2022   08:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan pustakawan berpretasi setiap tahun dilaksanakan lomba dari tingkat provinsi hingga nasional.

Untuk berprestasi tidak mesti mengikuti lomba guna mendapatkan sebuah pengakuan tapi dapat dilakukan dengan berkarya seperti membuat inovasi-inovasi, menulis dan lain-lain.

Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) kabupaten Bangka Yusnita, SE menjelaskan, pustakawan yang memiliki karya bisa menunjukkan bahwa dirinya telah berprestadi dan berkiprah menunjukkan perannya.

Seperti menyalurkan minat menulis pustakawan, IPI menampung karya pustakawan hingga diupayakan untuk diterbitkan.

"Kami menampung tulisan anggota, pengelola perpustakaan dan mereka bisa menulis tentang kegiatan yang mereka lakulan karena menulis pengalaman pribadi lebih mengalir," papar Yusnita.

IPI mengajak guru dapat melakukan kegiatan di perpustakaan sehingga dapat mengajak siswa ke perpustakaan sebagai upaya meningkatkan gemar nembaca siswa.

Yusnita mengungkapkan hal itu ketika dialog Ruang Pustaka RRI Sungailiat bersama narasunber lainnya yakni Erma Suryany , Mpd kepala perpustakaan SMA Negeri 1 Puding Besar dan M. Arozi pengelola perpustakaan desa Kapuk.

Erma Suryany mengakui, waktu mulai ditugaskan sebagai pengelola perpustakaan SMA N 1 Puding Besar kondisinya memprihatinkan namun dengan semangat yang kuat bisa merubah perpustakaan menjadi tempat menyenangkan bagi siswa dan perpustakaan bisa keluar sebagai juara 1 lomba perpustakaan sekolah  tingkat provinsi Bangka Belitung dan dapat mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.

"Kita hidupkan literasi di perpustakaan, mengapa harus diperpustakaan? Agar jangan sampai perpustakaan hanya menjadi pelengkap penderita yang hanya ada ruangan dan buku," kara Erma.

Perpustakaan punya standart, karena dengan nenenuhi stadar perpustakaan jadi menarik sehingga menumbuhkan minat baca karena perpustakaan bila tidak memenuhi standar perpustakaan pasti tidak menarik.

Menjadikan perpustakaan terakreditasi merupakan bagian dari prestasi pustakawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun