Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Meriah Merdeka

20 Agustus 2019   11:45 Diperbarui: 20 Agustus 2019   11:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kirab panjang melalui jalan di tengah kemarau. Membawa simbol-simbol dengan latar belakang cerita di tengah kering tenggorokan membuat parau. Tak peduli, terus melangkah kaki. Diiringi bunyi-bunyi. 

Meriah merdeka, perayaan belum usai ketika langit terbakar. Panas ini tak seberapa, biarkan hutan belukar terbakar. Karena telah sengaja dibakar orang-orang liar. Terus berjalan hingga selesai tak akan bubar. 

Terik matahari telah meleleh peluh di wajah. Terus berjalan dalam hitungan yang tak melemah. Semangat berani tak menyerah, terpatri dalam bendera tersirat merah. 

Sungailiat, 20 Agustus 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun