Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengais Sunyi

20 Agustus 2019   00:45 Diperbarui: 20 Agustus 2019   00:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baru saja lewat tengah malam, ketika deting jam mengakhiri malam. Jangan katakan malam lagi. Sekarang sudah berganti dini hari. Sepi ini akan banyak melahirkan diksi ketika dicari dalam mimpi. Tapi belum mau bermimpi sepertinya jam terus berjalan sedang menyelusuri sepi.

Sepi ini telah mempermainkan hati. Rindu yang telah melayangkan jauh pergi sehingga tak ditemukan keinginan hati. Rindu sepi telah memilukan hati yang tak mampu mendekap mimpi. Seandainya rindu itu di dalam mimpi, kan dibagi bersama pengemis rindu yang sedang mengais sunyi.

Sungailiat, 20 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun