Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hujan Tengah Malam

7 Juli 2019   07:08 Diperbarui: 7 Juli 2019   07:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan tengah malam telah membatalkan kemarau. Tanah kering telah dibasahi hingga menenggelamkan sawah di kaki bukit hingga tambak udang di dekat hutan bakau. Telah membuat petani risau.

Hujan lebat tengah malam telah menyelamatkan alam yang mulai kering. Kembali melekatkankan tanah yang mulai terkelupas di dinding tebing. Telah menyegarkan pesisir, yang membuat berlarian kepiting.

Pagi yang menyegarkan, membangkitkan semangat yang sempat dehidrasi. Lumpur kering, hampir membuat kepiting bakau prustasi. Kemarau berlum berhenti. Cuaca tidak pernah membuat janji. Bukan tidak percaya dengan cuaca karena musim yang tak pasti, setelah bumi dipenuhi polusi.

Hujan tengah malam di tengah kemarau hanyalah kebetulan. Ketika Tuhan memberikan kesempatan menjadikan kemarau sebagai cobaan. Tanda-tanda alam telah mengingatkan kealpaan, ketika kita telah membuat pikun diri sendiri dengan kepura-puraan.

Sungailiat, 7 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun