Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senja Kematian

29 Juni 2019   17:53 Diperbarui: 29 Juni 2019   18:25 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja ini melukiskan kematian, ketika perlahan matahari tenggelam di sebelah barat, Bukan sekarat. Tapi melepas ruh dengan perlahan tak terasa berat. Seketika warna jingga yang kuat membuat langit berkarat. Sudahkah bertobat? Tanya kepada diri sendiri, hingga habis matahari tak bisa menjawab hanya diam tak bisa berbuat.

Senja ini tua, tergelincir dengan sengaja seperti roda yang tak bernyawa. Malam telah menguburkan kita tanpa duka, tak ada air mata. Senja adalah kematian yang mengingatkan dosa-dosa. Senja adalah akhir hari, yang mengajak merefleksi diri bahwa ada saatnya waktu untuk merenungkan datangnya mati.

Sungailiat, 29 Juni 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun