Melangkah pagi, melalui jalan yang basah. Terasa tenang, lepas semua resah. Jalan setapak, hampir tak tampak jalan yang telah retak.Â
Dingin telah membisukan pagi dengan trauma mimpi. Ketika banyak mulut mencaci-maki, sebagai pencuri yang kehilangan hati. Sebelum subuh dibuat semakin mati. Belum terdengar kumandang ayat suci. Masih terlalu pagi.Â
Azan telah membangunkan, dalam dingin yang belum beku. Tak sempat membuat muazin bersuara kaku, tetap terdengar merdu. Tak ada yang salah karena dingin tak terasa. Semua rasa karena biasa.Â
Sungailiat, 24 Juni 2019Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!