Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Malam Keriput

21 Oktober 2018   21:58 Diperbarui: 21 Oktober 2018   22:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuka skat - skat malam yang terpisah karena peradaban yang semakin bebas tanpa batas sehingga meninggalkan pertanyaan. Mengapa sendirian ? Semakin malam semakin aman . Tamburan dosa - dosa dibawa angin kecanduan.

Malam sudah lepas. Malam tanpa batas. Setelah dilibas rasa bebas. Kita telah menjadi korban malam kehilangan adat sehingga tak ada lagi yang membatas..

Dingin malam telah dibuat keriput. Rayuan yanng meruntuhkan telah membuat malam bertekuk lutut.

Sungailiat, 21 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun