Malam ini bukan punya siapa -- siapa, bukan pula punya kita. Ketika ada yang mengakui malam miliknya berarti ia sedang serakah. Sedang menghabiskan semua jatah.
Malam kenyang dengan angin yang membawa debu mengeras membuat membatu. Mengenyangkan serakah hingga perut membuncit kaku. Malam semakin serakah menguasai semua embun. Angin malam perlahan terus mengalun hingga tak mampu berucap kata karena tertegun. Rayuan malam memang tanpa ampun.
Serakah malam adalah lupa. Yang kehilangan rasa.Â
Sungailiat, 18 Oktober 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!