Ketika bagun pagi masih telihat kau menggupal di hati. Terlihat wajahmu yang tak berseri. Begitu pula tanpa sapa tanpa kata terucap. Kau tak bisa meleburkan dendam yang kemarin sehingga hati tertancap
Pagi masih menyisahkan nyeri di hati. Menjadi sesak dalam segumpal pagi. Masih ada harapan  kepada matahari semoga bisa menyinari. Hangat matahari bisa meleburkan segumpal pagi.
Kalau pun tidak mampu matahari pagi ini masih ada pagi - pagi yang lain. Memang lama tapi tak masalah karena menunggu tak selamanya membosankan. Kata maaf masih bisa menjadi jalan untuk segumpal pagi agar tak bertahan dibatin. Segumpal pagi jangan menjadi skat yang bisa meruntuhkan bangunan keharmonisan.
Sungailiat, 4 Desember 2017