Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menerbitkan Buku Sendiri atau ke Penerbit Mayor?

20 Oktober 2018   09:05 Diperbarui: 20 Oktober 2018   10:14 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.lifehack.org

Bagi penulis pemula yang naskahnya sudah selesai pasti muncul pertanyaan naskahnya mau diterbitkan sendiri atau dikirim ke penerbit mayor. Dengan berbagai pertimbangan biasanya akan meminta saran dari teman penulis lain bagaimana agar tulisannya bisa diterbitkan dan dibaca oleh orang lain. Beberapa pertimbangan bila ingin menerbitkan bukunya sendiri.

a. Persiapan Modal

Menerbitkan buku juga harus hitung-hitungan masalah modal. Mulai dari layoutnya, syukur-syukur kalau bisa layout sendiri biar modalnya semakin kecil, namun bila tidak bisa menglayout maka solusinya cari teman yang bisa bantu atau kepercetakan yang memiliki jasa layouternya. Tentu butuh lagi dana. Termasuk juga masalah desain cover biar lebih menarik calon pembaca. Sebab biasanya mereka calon pembaca tertarik membeli dari bentuk covernya. Terakhir ongkos percetakan, pengemasan dan jalur distribusi harus diperhitungkan berdasarkan analisa segmen pasar. 

Bila belum bisa mempersiapkan dana yang cukup apalagi belum memiliki penghasilan maka sangat direkomendasikan untuk menerbitkan bukunya lewat penerbit  mayor saja. Meskipun harus lebih bisa bersabar menunggu keputusan diterima atau tidak.

b. Segmen Pasar

Belajar dari pengalaman beberapa teman yang sudah menerbitkan bukunya sendiri. Meski sebagian orang mengatakan naskahnya bagus dan memiliki peluang untuk terjual banyak. Namun ternyata dilapangan berbeda jumlah yang terjual hanya seberapa di bandingkan dengan modal yang harus dikeluarkan untuk mencetak bukunya.

semuanya karena tidak bisa menganalisa segmennya termasuk bagaimana cara menjualnya. Akan menjadi masalah tersendiri. Beberapa pengalaman teman penulis, saking semangatnya menerbitkan buku lupa menganalisa potensi pasarnya, alhasil bukunya hanya beberapa yang terjual. Penjualan buku dari hasil terbitan sendiri masih sangat beresiko  tidak laku tergantung cara memasarkan dan memiliki jaringan penjualan. Namun ada banyak juga yang menerbitkan sendiri buku dan memasarkan buku laku keras karena sudah memiliki segemen pasar dan jaringan yang siap menjualkan bukunya. 

Memang yang paling aman bila belum tahu segmen pasar dan cara menjualnya maka sangat disarankan untuk menerbitkan buku di penerbit mayor saja. Karena penerbit mayor sudah memiliki serangkaian sistem mulai dari menganalisa pasar, tim promosi, jalur distribusi buku samapai hitung-hitung keuntungan dari buku anda. Jadi mulai sekarang sering-sering melatih diri agar kualitas tulisan bagus untuk bisa diterbitkan dipenerbit mayor.

c. Percaya Diri

Modal percaya diri juga menjadi sangat penting dalam menerbitkan buku. Percaya pada naskahnya, pecaya bisa diterima dan dibeli dan percaya bisa sukses dengan menulis buku. Percaya diri akan membuat kita semakin optimis menulis. Bisa menemukan ide-ide menulis yang khas disertai kemampuan menulis yang bagus akan membuat orang lain yakin dengan karya yang kita pasarkan. Menulislah pada hal-hal yang bisa dikuasai dan memberikan inspirasi dan manfaat bagi pembacanya. Namun bila belum kuat percaya dirinya maka sekalai lagi penerbit mayor jadi pilihan untuk menerbitkan buku.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun