Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Micro Teaching Sebagai Metode Dalam Diklat

22 September 2018   22:23 Diperbarui: 22 September 2018   22:52 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta lain diperlakukan sebagai subyek  pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya  dan menjawab) bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar  efektif dimulai dari lingkungan kelasnya masing-masing yang berpusat  pada diri mereka sebagai guru. (Departemen Pendidikan Nasional, 2002).

Lebih  lanjut salah satu prinsip Micro Teaching dalam konteks ini menghargai  keputusan bersama, peserta diklat akan lebih berhasil jika mereka diberi  kesempatan memainkan diri sebagai guru dihadapan peserta diklat  lainnya. Dalam perannya itu seseorang yang berperan sebagai guru  diobservasi oleh peserta lain. Oleh karena itu peserta dibagi atas  beberapa kelompok kecil yang kemudian saling melakukan observasi  terhadap penampilan temannya yang tampil secara bergilir.

Jadi,  dalam aktivitas ini para peserta harus aktif, mulai menyusun RPP,  menyusun alat penilaian, menerapkan pembelajaran, dan menerima hasil  observasi dari temannya. Dengan demikian tanpa adanya aktivitas, maka  proses Diklat ini tidak mungkin terjadi bisa berhasil.

Unsur micro  merupakan ciri utamanya dan berusaha untuk meyederhanakan secara  sistimatis keseluruhan proses mengajar yang ada. Usaha simplikasi ini  didasari oleh asumsi bahwa : "sebelum kita dapat mengerti, dapat belajar  dan dapat melaksanakan kegiatan mengajar yang kompleks, kita harus  menguasai dulu komponen-komponen dari keseluruhan kegiatan yang ada."  

Maka dengan memperkecil murid, menyingkat waktu, mempersempit  saran-saran serta membatasi ketrampilan, perhataian dapat sepenuhnya  diarahkan pada pembinaan penyempurnaan ketrampilan khusus yang sedang  dipelajari.

Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan  salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar.  Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik  mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan  media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan  penilaian dan seterusnya. Dengan kata lain, bahwa perbuatan mengajar  itu sangatlah kompleks.

Oleh karena itu, dalam rangka penguasaan keterampilan dasar mengajar, guru perlu berlatih secara parsial, artinya tiap-tiap komponen keterampilan dasar mengajar itu perlu dikuasai secara terpisah-pisah (isolated).

Ada  sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang  kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.

Keteampilan khusus itu meliputi:

1. Ketrampilan membuka pelajaran

2. Keteampilan memberi motivasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun