Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rusman: Puisi, Terang Bulan di Musim Panen

22 Juni 2018   11:27 Diperbarui: 31 Maret 2019   01:14 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tengadah di pelataran.

Di  bawah terang bulan di musim panen.

Kudengar riuh rendah  nyanyian di persawahan. 

Gadis gadis desa berdendang lagu sukaria. 

Tapi keceriaan itu tak berarti  bagiku.

Sebab kusadari engkau tetap jauh dariku...

Aku tertunduk di pelataran.


Di antara bayang bulan di musim panen.


Kusaksikan ayunan daun tepian sungai.


Gadis desa melintas lembut berpinjung sutra.


Adalah kelembutan yang hampa untukku.


Karena kuyakini Tuhan tak merestuiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun