Aku tengadah di pelataran.
Di  bawah terang bulan di musim panen.
Kudengar riuh rendah  nyanyian di persawahan.Â
Gadis gadis desa berdendang lagu sukaria.Â
Tapi keceriaan itu tak berarti  bagiku.
Sebab kusadari engkau tetap jauh dariku...
Aku tertunduk di pelataran.
Di antara bayang bulan di musim panen.
Kusaksikan ayunan daun tepian sungai.
Gadis desa melintas lembut berpinjung sutra.
Adalah kelembutan yang hampa untukku.
Karena kuyakini Tuhan tak merestuiku.