Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mendobrak Hambatan Investasi Hulu Migas

17 September 2016   18:48 Diperbarui: 17 September 2016   19:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ladang minyak lepas pantai (dok : katadata)

Sejarah industri hulu migas yang manis pada tahun 1970 hingga 1990 , dimana sektor migas menempati urutan pertama mengisi pundi APBN. Sektor Hulu Migas menjadi backbone dalam keuangan negara. Pembangunan nasional saat itu dibiayai dari uang hasil sektor hulu migas.

Walau tak bisa mengulangi lagi masa keemasan era tahun 1970 hingga 1980, paling tidak sektor hulu migas bisa menaikkan pendapatan negara . Memang tidak mudah , ladang migas yang ada tidaklah sebesar era masalalu. Maka diperlukan ladang baru, wilayah kerja baru yang memiliki cadangan migas yang besar.

Masih ada cadangan minyak yang besar, terutama di lautan lepas di wilayah Indonesia timur. Sebagian berada di laut lepas  Natuna, ujung utara kalimantan atau di wilayah laut pulau Sulawesi. Diperkirakan Indonesia masih memilki cadangan migas  potensial yang siap dieksplorasi dan di eksploitasi .

Hanya saja ladang minyak yang ada perlu teknologi tinggi dan dana investasi yang besar. Hal ini tantangan dan hanya bisa dilaksanakan dengan semangat perubahan. Dalam rangka revolusi mental dalam menyelaraskan dengan semangat Nawa Cita.

SKK Migas bersama stake holder di bidang energi lainnya  adalah garda terdepan untuk mewujudkan peningkatan produksi migas nasional, melalui kerja keras dan kerja nyata. Harapan itu masih ada, ayo kerja , ayo berubah. Demi Indonesia sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun