Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Orang Pintar Pasti Pilih Listrik Pintar

15 April 2016   14:28 Diperbarui: 15 April 2016   14:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Petugas PLN sedang menjalankan tugas negara | Sumber : katadata.com"]

[/caption]

 

Listrik Pintar bagi Pelaku Usaha  UMKM

Listrik sejatinya adalah penggerak ekonomi nasional. Keberadaan listrik bukan saja memenuhi  sektor kebutuhan rumah tangga saja tapi berperan  penting bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat  .Saya berhasil menemui seorang pengusaha UMKM yang bergerak dibidang usaha sepatu . Pengusaha muda yang tinggal tak jauh dari tempat tinggal saya di wilayah Tangerang barat.

Pengusaha muda ini bernama Hambali, sudah lebih dari enam tahun mengembangkan usaha sepatu Tangerang yang mulai tersohor. Berikut hasil reportase yang saya dapatkan :

Hambali, seorang pengusaha sepatu UMKM di desa Cikuya ini sibuk memantau para pekerjanya. Sambil sesekali memberikan instruksi kepada beberapa operator yang bertugas pada mesin jahit khusus sepatu yang menghasil upsole (bagian atas) . Lelaki yang baru berusia 32 tahun ini memiliki tak kurang duapuluh orang pekerja .

Sepatu hasil buatan UMKM-nya sudah dipasarkan jauh hingga ke Sulawesi Utara.  Harga sepatunya juga cukup bersaing dengan kualitas yang tak kalah dengan hasil sepatu buatan pabrik besar. Menurut Hambali, biaya pembuatan sepatu memang dipengaruhi banyak faktor , mulai dari harga bahan baku ,biaya tenaga kerja, hingga biaya listrik.

Hambali mengungkapkan biaya listrik memang bukanlah faktor biaya terbesar dibanding biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Dari seluruh biaya yang harus dikeluarkan, biaya listrik hanya berkisar  15 persen dari total keseluruhan biaya. Walau begitu, keberadaan tenaga listrik sangat vital dan menentukan keberlangsungan usahanya. Bayangkan, bila listrik padam satu jam saja maka produksi sepatunya akan mengalami delay. Satu jam pemadaman akan menghentikan seluruh proses pembuatan sepatu tak kurang dari  40 pasang sepatu. Bila harga satu pasang sepatu berharga Rp 100 ribu maka kerugian yang diderita akan mencapai Rp 4 juta per satu jam .

Usaha sepatu Hambali sudah menggunakan alat alat semimodern yang keseluruhannya menggunakan tenaga listrik, di dalam pabriknya terdapat 1 unit mesin cutting, 10 unit mesin jahit, 2 unit mesin gerindra, 2 unit mesin heater dan beberapa Hair dry. Untuk menjalankan keseluruhan alat produksinya , Hambali menggunakan listrik dengan daya sebesar 6.600 VA atau dalam kategori B2 alias bisnis menengah.

Setiap bulan Hambali harus merogoh kocek antara Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu perbulan untuk membeli pulsa listrik (TOKEN) , biayanya fluktuatif tergantung dengan banyaknya produksi sepatu sesuai  dengan jumlah pemesanan sepatu dari para pelanggan. Peak season terjadi menjelang Lebaran dan Natal/Tahun baru. Bila dirata rata angka produksi sepatu UMKM Hambali menembus hingga 2000 pasang sepatu dalam sebulan.

Dalam penggunaan listrik, Hambali memang cukup realistis. Karena biaya listrik dalam skala produksi industri kecil seperti dirinya haruslah pandai melakukan penghematan. Karena listrik adalah bagian dari biaya produksi yang akan berpengaruh terhadap harga sepasang sepatu. Walau masih berskala UMKM yang produksinya tidak sebanyak produksi pabrik sepatu besar ,komponen  biaya produksi harus tetap dapat dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun