Kader maupun simpatisan politik sudah semestinya menyadari akan nilai -- nilai pancasila, dimana pancasila mengandung moral -- moral yang menjadi tuntunan bangsa dalam bersikap sebagai warga negara Indonesia, karena Pancasila merupakan identitas tunggal bangsa Indonesia.
Rasa keindonesiaan kita tercermin dalam ideologi negara pancasila, sehingga kampanye dalam pileg dan pilpres lima tahun yang akan datang sudah semestinya tak lagi diricuhkan dengan politik identitas yang memecah-belah persatuan, melainkan dimeriahkan oleh adu strategi, adu program dan adu gagasan yang ditawarkan oleh para kontestan politik, sehingga tak ada narasi dekstrutktif yang bernada provokatif ataupun hoax yang menyesatkan publik.
Kampanye politik tentu harus mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh, sehingga dengan adanya kampanye yang dilakukan oleh tokoh politik maupun partai politik, akan menambah wawasan politik masyarakat untuk dapat berperan serta dalam proses politik yang ada, seperti keikutsertaan dalam pemilu misalnya.
Memang pemilu pada April 2019 lalu tak lepas dari potensi konflik yang kompleks jika tidak ada kesadaran dari peserta maupun simpatisan pemilu untuk melakukan kampanye secara bermartabat, tertib dan taat pada aturan yang ada. Maka dengan demikian, sudah sepatutnya kita mampu menahan diri dan tetap memiliki kesadaran bersama bahwa identitas kita adalah Indonesia.