Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Dibonceng Mbah Jenggot, Penunggu Hutan Angker

15 April 2025   10:11 Diperbarui: 15 April 2025   10:11 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari Liputan6.com.

Mak Iyah orang pendatang di desa itu. Dulu saat pertama kali datang  dia masih pengantin baru. Suaminya bekerja di perusahaan swasta di Kota Siwalan. Setelah dikaruniai dua anak yang lucu mak Iyah berusaha mencari pekerjaan untuk membantu suami menambah penghasilan.

Suami Mak Iyah tidak keberatan asalkan tidak lupa akan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dan tidak teledor dalam mengurus anak-anaknya. Alhamdulillah mereka menemukan ART( Asisten Rumah Tangga) yang dapat dipercaya.  Mak Iyah masih bisa membagi waktu dengan dua buah hatinya,   Mak Iyah bekerja hingga siang hari, saat sore hari Ia masih bisa menunaikan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.

Keadaan rumah tangga Mak Iyah sederhana, namun diliputi kebahagiaan. Hingga takdir menjemput suami Mak Iyah saat tragedi itu terjadi. Terjadi insiden kecelakaan kerja di pabrik tempat suami Mak Iyah bekerja. Nasib orang tidak ada yang tahu. Rumah tangga yang dibangunnya selama dua puluh lima tahun harus kandas, menerima takdir yang mengharuskan Mak Iyah berpisah dengan suami tercinta untuk  selamanya.

Kedua anaknya tumbuh dewasa, menerima takdir ini dengan ihlas. Mak Iyah sosok wanita yang tangguh, menanamkan karakter yang kuat terhadap anak-anaknya. Sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, ulet dan pantang menyerah. Kedua anak perempuannya harus bisa mengendarai mobil innova peninggalan mendiang suami. Padahal postur tubuh keduanya kecil dan mungil.

Motivasi dan kegigihan dalam mendidik anak, menjadikan keduanya memiliki pribadi yang pemberani dan tidak gampang putus asa. Suatu hari mobil yang ditumpanginya mogok di tengah jalan. Ahirnya keduanya membagi tugas. Kakaknya menunggui mobil di tengah jalan. Sedangkan adiknya mencari tumpangan untuk memanggil tukang servis.

Jalanan sepi, waktu maghrib hampir tiba. Sehingga suasana lengang seakan jalan itu tak pernah terjamaah oleh manusia. Padahal saat melintas di pagi hari jalan ini ramai dan banyak orang lalu Lalang pergi ke pabrik tempat mereka mengais rezeki.

Kakak mulai gelisah karena tukang servis yang ditunggu-tunggu belum juga muncul. Dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara adzan. Angin malam mulai menyapa. Kegelisahan kakak teruji. Bayangan dan pikiran mulai tidak menentu. Hawatir terjadi apa-apa padanya.

Ponsel yang Ia pegang segera ia aktifkan, tangan mungil itu mencari menu you tube, bacaan sholawat yang Ia cari mulai terdengar. Volume ia keraskan untuk menghilangkan rasa kekhawatiran yang tiba-tiba muncul. Bersamaan itu pula muncul rasa takut, ada bayang-bayang yang menghantuinya.

Untuk menghilangkan rasa takut, ahirnya kakak membuka mobil, namun kaget bukan kepalang Saat kakak membuka mobil, tiba-tiba duduk di atas kursi depan kakek tua berambut panjang dan putih. Menoleh sambil tertawa terkekeh-kekeh.

Kaget bukan kepalang kakak berlari kencang sambil bersholawat. Allumam sholli ala Muhammad,, tolooong,,, toloooong,,,.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun