Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasioanal Ki Hajar Dewantara, Pendidikan Guru Penggerak

6 Juli 2023   21:21 Diperbarui: 6 Juli 2023   21:38 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat mengikuti lokakarya. Dokpri

Asas Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara (KHD) membedakan antara pendidikan dan pengajaran. Menurutnya pengajaran (onderwijs) adalah proses pendidikan untuk memberikan ilmu kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan adalah (opvoeding) memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Menurut KHD pendidikan merupakan persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Kita mempunyai keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia yang beradap dan berperi kehidupan yang bermartabat maka pendidikan menjadi kunci utamanya.

Pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk memerdekaan manusia. Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir dan batin tidak bergantung pada orang lain, tetapi bersandar pada kekuatannya sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk tumbuh secara mandiri. Kekuatan dan potensi yang dimiliki dapat menuntun menjadi manusia merdeka yang cakap mengatur dirinya.

Dasar-Dasar pendidikan yang menuntun

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun laku murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota msyarakat.


Dalam menuntun laku kodrat( kekuatan) anak, KHD menganalogikan murid seperti biji tumbuhan, sedang pendidik atau guru seperti seorang petani. Murid diibaratkan seperti benih jagung yang ditanam di sebuah ladang yang subur, penuh pengairan dan pupuk yang memadahi. Petani memeliharanya dengan telaten dan sepenuh hati.

Setiap hari dirawatnya benih jagung tersebut sehingga tumbuh baik dan menghasilkan panen yang menggembirakan. Seorang petani sukses menanam jagungnya, walaupun sebenarnya benih jagungnya kurang berkualitas, dan bukan jenis bibit yang unggul. Namun, dengan perawatan dan perhatian petani dalam memalihara tanaman, tumbuhlah jagung dengan hasil panen yang memuaskan.

Sebaliknya jika biji jagung yang disemai bibit yang berkualitas namun tumbuh pada ladang yang gersang, tidak mendapatkan pengairan yang cukup, dan tidak ada perawatan yang baik dari petani maka bisa dipastikan biji jagung dengan kualitas yang baik tersebut tidak menghasilkan panen yang baik, bahkan bisa jadi gagal panen.

Untuk itu KHD menyampaikan kepada para pendidik untuk mengawal proses menuntun laku murid agar anak tidak kehilangan arah. Supaya anak tetap dalam koridor pendidikan yang berkarakter. Tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Pendidik mempunyai hak penuh untuk merawat dan memberikan perhatian agar murid layaknya benih jagung yang mendapat pemeliharaan cukup sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

Anak ibarat benih yang siap ditanam, rawatlah mereka dengan penuh kasih sayang, kelak akan menjadi generasi yang  tangguh. Dokpri
Anak ibarat benih yang siap ditanam, rawatlah mereka dengan penuh kasih sayang, kelak akan menjadi generasi yang  tangguh. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun