Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Petani Menanam Padi seperti Guru Mendidik Murid

27 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 2 Januari 2023   00:15 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Pendidikan. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa mendidik murid seperti petani menanam padi(materi modul 1.1. Guru Penggerak)

Ketika padi  ditanam membutuhkan pemeliharaan yang serius dan sungguh-sungguh. Setelah padi disemaikan sebulan setelahnya harus diwatun.jw (mencari rumput atau gulma yang tumbuh di sekelilingnya).

Setelah itu dipupuk dan diberi pengairan sesuai dengan kebutuhan.

Bulan berikutnya juga demikian, dilihatnya dengan seksama bagaimana perkembangan padinya, dipupuk dan diberi pengairan lagi. Demikian para petani memelihara tanamannya hingga waktu panen tiba.

Bisa dibayangkan, apa jadinya jika menanam padi tanpa dirawat, tidak diberi pupuk dan dibiarkan begitu saja, apakah hasilnya akan baik?  


Hal ini selaras dengan seorang guru dalam mendidik murid-muridnya. Anak tidak serta merta menyerap ilmu dan menerima pelajaran dari guru, namun guru juga perlu memberikan perlakuan yang baik dengan kasih sayang, kesabaran dan ketelatenan.

Layaknya petani yang merawat padinya, guru juga harus memberikan pelayanan yang baik, dengan memberikan materi yang berpusat pada murid. 

Guru tidak lagi mendekte dan mengajarkan materi dengan terget tertentu namun lebih mengeksplor kemampuan murid. Karena pada dasarnya murid mempunyai potensi yang berbeda-beda yang perlu dikembangkan sesuai dengan hoby yang dimilikinya.

Layaknya menanam padi petani perlu merawat dan menghilangkan gulma (matun-jw), memupuk dan mengairinya, demikian juga perlakuan guru terhadap murid. 

Penulis saat nyulam tandur (mengganti tanaman yang mati). Sumber : Dokumen Pribadi
Penulis saat nyulam tandur (mengganti tanaman yang mati). Sumber : Dokumen Pribadi

Sebaiknya memberikan perilaku yang sama  seperti padi. Seperti apa perlakuan guru terhadap murid berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Menebalkan murid

Pada dasarnya murid telah mempunyai karakter, dan  mempunyai kemampuan menerima, seperti kertas yang telah ada arsirannya untuk membentuk sebuah gambar. Untuk itu guru berkewajiban menebalkan arsiran tersebut sehingga gambar tampak jelas.

Guru bisa memberikan warna sesuai dengan jenis gambar. Jika daun maka diberi warna hijau, bunga atau buah akan diberi warna sesuai dengan kebutuhannya. Begitulah perilaku guru dalam menebalkan murid.  

2. Menanamkan karakter dan menghilangkan   pengaruh yang kurang baik.

Gulma yang tumbuh di dekat tanaman hanya akan menghambat pertumbuhan padi, maka sebaiknya segera dihilangkan agar padi tumbuh subur dan segera berbuah. 

Hal ini senada dengan guru dalam mendampingi murid, sebaiknya guru juga menghilangkan pengaruh dari luar yang sifatnya merugikan.

Terkadang murid menerima pengalaman  yang bisa mempengaruhi laku murid. Untuk itu sebaiknya guru mengarahkan pada budaya positif,  dan menyampaikan bahwa hal buruk harus dihindari agar tidak mempengaruhi pikiran positifnya.

3. Kodrat alam

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Jika padi, jagung dan kedelai bisa ditanam di dataran rendah, maka tidak sama dengan tanaman cengkeh ataupun kopi. 

Jenis tanaman tersebut harus ditanam di dataran tinggi. Hal itu sesuai dengan kodrat alam. Tuhan Maha Adil dalam memperlakukan semua ciptaannya. Demikian juga dalam memosisikan dimana tanaman akan tumbuh dengan subur.

Analogi yang tidak jauh berbeda dengan laku murid. Apakah sama murid yang berada di pelosok desa, bahkan di wilayah terpencil yang jauh dari kota. Tak ada internet bahkan tak mengenal ponsel.

Apakah perlakuan tersebut sama dengan murid yang tinggal di kota, yang sudah mengenal gadget dan menikmati luasnya jangkauan internet.

Guru tentu akan memperlakukan murid dengan cara yang berbeda. Jika guru dengan mudah memberikan materi IT di sekolah yang berada di kota karena sarana dan prasarana yang mendukung.

Tentu berbanding terbalik dengan mereka yang berada di pelosok atau bahkan desa yang terpencil yang jauh dengan kata internet.

Untuk itu kodrat alam yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa guru harus memperlakukan murid sesuai dengan kodrat alam yang dimilikinya.

4. Kodrat zaman

Kodrat zaman ini juga berlaku bagi petani. Zaman dahulu kata Bapak(alm) jika menanam padi jenis gogo, panennya setiap enam sampai tujuh bulan sekali. 

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangannya cukup makan jenis umbi-umbian, seperti ketela, suweg dan jenis tumbuhan yang mengenyangkan.

Dengan perkembangan zaman, jenis padi yang saat ini kita tanam cukup dengan tiga bulan sudah bisa dipanen.

Demikian juga dengan murid saat ini, guru tentu membekali murid-muridnya sesuai dengan perkembangan zaman yang dibutuhkan.

Jika dulu para perempuan hanya dibekali dengan memasak dan menyulam maka lain dengan saat ini. Zaman yang serba modern bisa mengantarkan kaum wanita sekarang(emansipasi wanita)menempati posisi pekerjaan yang sama dengan kaum laki-laki.

Seperti dalam hadis nabi yang diriwayatkan Ali Bin Abi Thalib berbunyi : "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan pada zamanmu".

Bapak dan Ibu, berbahagialah kita menjadi orang tua  sekaligus guru yang diberi kesempatan mendidik dan mengarahkan anak atau murid kita. Bekali mereka dengan ilmu agama juga ilmu umum agar bermanfaat di kemudian hari.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun