Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Mengenali Siswa Lamban Belajar (Slow Learner)

24 November 2021   10:48 Diperbarui: 25 November 2021   07:43 2795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar.kajianpustaka.com

Berikut cara mengidentifikasi siswa lamban belajar atau slow learner (sumber dari identifikasi anak pada bimtek GPK, 2021)

  • Siswa pernah tidak naik kelas
  • Daya tangkap terhadap pelajaran lambat
  • Sering lambat dalam menyelessaikan tugas-tugas akademik
  • Rata-rata prestasi belajar selalu rendah
  • Bisa membaca huruf namun gagal membaca kata
  • Memahami perintah setelah diulang-ulang

Pengertian siswa lamban belajar (Slow Lowner)

Anak lamban belajar adalah siswa yang lamban dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding siswa lainnya yang memiliki taraf intelektual yang sama. Hal ini dikarenakan ada faktor tertentu yang memengaruhinya.( berita madani.com)

Anak yang mengalami lamban belajar bisa terjadi karena faktor keturunan atau lingkungan yang tidak mendukung, bisa juga karena trauma atas kejadian yang pernah dialaminya. Menangani siswa yang yang diduga lamban belajar membutuhkan ketelatenan dan menguji kesabaran guru.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menangani siswa yang diduga lamban belajar antara lain sebagai berikut:

ilustrasi gambar.kajianpustaka.com
ilustrasi gambar.kajianpustaka.com

Pertama, melakukan pendekatan personal

Menangani siswa lamban belajar kita harus melakukan pendekatan secara individu, bisa melalui dialog dengan memberikannya pertanyaan-pertanyaan seputar keluarganya atau hal-hal yang menjadikannya sulit menerima materi pelajaran.

Seperti yang telah saya lakukan terhadap Yeyen, saya menanyakan tentang anggota keluarganya. Dia bercerita kalau dalam satu rumah dihuni oleh 8 anggota keluarga. Bapak dan ibunya, tiga saudaranya, kakek dan neneknya,serta satu saudara ayahnya.

Ayahnya bekerja sebagai sopir, kakeknya terkena stroke, ibunya menjadi buruh rumah tangga bagi yang mau menyewa jasanya. Kakak Yeyen sekolah di SMP, sedang adiknya masih di taman kanak-kanak.

Jika saya tanyakan apakah di rumah pernah belajar didampingi ibunya, dia akan menjawab, "Tidak", karena ibunya ngopeni kakeknya yang sakit juga adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun