Mohon tunggu...
Runi
Runi Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Menulis di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guyonan Siang Bapak, Ibu, dan Anak

26 Agustus 2020   15:13 Diperbarui: 26 Agustus 2020   15:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ah, Bapak ini pura-pura polos." ujar Anak, "udah tau HP jadul, ada permainannya juga masih syukur, ngilangin bosan" Keluh anak

"Jangan begitu toh nak, omong syukur kamu kok seperti tidak bersyukur toh" kata Ibu membela Bapak

"Yo wis, kalo nanti karungan plastik itu wis terjual, kita beli HP jaman now" Ujar Bapak

"Oalah Pak'e, buat makan mbok ra cukup, opo toh beli HP jaman now? Bapak sing halu, bukan anak'e" celetuk Ibu.

"Dicicil bae toh cah yu, Casingnya dulu, nanti battery-nya, terus charger-annya, baru sing mahal mesinne"

"Woooh,,gendeng koe pak, nyesel aku bela koe" seru ibu sambil merubah posisi tidur miringnya, membelakangi Bapak dan Anak.

"Lho, bukan gitu toh bu, ono pepatah sedikit demi sedikit nanti jadi bukit. toh kalo beli langsung ra iso, ya nyicil." 

"Aku kira bapak bener mau nyicil HP baru, gak taunya guyon" kesal anak.

"yo wis, maafin Bapak. huft, Bapak jadi sedih nak, inget kamu ra sekolah, kamu juga jadi ikutan bapak mulung karo ibu. Bapak juga sedih, karo ibu sing bergadang tiap malam nemeni Bapak ngupas botol.. "

"Hush, wis pak, berisik bae, aku ra iso turu iki." potong ibu

"Opo kita mulih bae ke kampung yo cah yu bawa nak lanang?" tanya Bapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun