Mohon tunggu...
Rumaishaa asysyifa
Rumaishaa asysyifa Mohon Tunggu... UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kolaborasi Mahasiswa LKP FKM UINSU & Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Binjai : Bekali Calon Pengantin Cegah Stunting

2 Oktober 2025   21:25 Diperbarui: 2 Oktober 2025   21:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kegiatan pemberian penyuluhan terkait calon pengangin cegah stunting. Sumber Gambar : Dokumentasi LKP FKM  UINSU 2025 Medan

Data terbaru Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa 24,4% balita di Indonesia masih mengalami stunting. Kondisi ini merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan, yang berdampak pada keterlambatan perkembangan otak dan penurunan produktivitas di masa depan. 

Upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan saat seorang anak sudah lahir, tetapi harus dimulai jauh sebelum itu, bahkan sejak masa persiapan pernikahan. Hal ini dibuktikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Binjai yang rutin menyelenggarakan program bimbingan bagi calon pengantin (catin) setiap hari selasa dan kamis. Kegiatan ini merupakan bagian dari persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah, yang harus diikuti paling lambat tiga bulan sebelum hari pernikahan. 

Kota Binjai menjadi satu-satunya kota/kabupaten di Sumatera yang konsisten menjalankan program ini, bahkan telah menerima penghargaan dari Presiden pada tahun 2019 sebagai inovasi pemberian sosialisasi calon pengantin pertama kali di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 200.000 calon pengantin telah mengikuti kegiatan serupa.

Pada Selasa, 23 September 2025, puluhan calon pengantin mengikuti kegiatan yang diwajibkan minimal tiga bulan sebelum hari pernikahan. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan (berat badan, tinggi badan, tekanan darah, hingga tes urine), hingga penyuluhan tentang pencegahan narkoba, termasuk bahaya rokok elektrik (vape). 

Menurut Ibu Dewi M. Lestari, salah satu pemateri dalam acara tersebut, penyuluhan ini tidak hanya berfokus pada bahaya narkotika, tetapi juga pada bagaimana calon pengantin bisa menyiapkan diri menjadi orang tua yang sehat secara fisik maupun mental. "Membangun keluarga harmonis dimulai dari pasangan yang siap lahir batin. Itu penting untuk melahirkan generasi sehat," ujarnya.

Mencegah stunting membutuhkan intervensi dari hulu. Program bimbingan catin seperti di Binjai menjadi salah satu bentuk nyata, karena membekali pasangan dengan pengetahuan perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, serta pola hidup sehat sebelum menikah.

Foto kegiatan pemberian penyuluhan terkait calon pengangin cegah stunting. Sumber Gambar : Dokumentasi LKP FKM  UINSU 2025 Medan
Foto kegiatan pemberian penyuluhan terkait calon pengangin cegah stunting. Sumber Gambar : Dokumentasi LKP FKM  UINSU 2025 Medan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun