![Foto Perahu Yang Di Rias Oleh Nelayan [ sumber ; Tim Media Center Relawan ]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/04/07/sam-2720-67f3b50ced641536832adb92.jpg?t=o&v=260)
![Foto Perahu Yang Di Rias Oleh Nelayan [ sumber ; Tim Media Center Relawan ]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/04/07/sam-2738-67f3b56eed64153aa779f5d4.jpg?t=o&v=260)
![Foto Perahu Yang Di Rias Oleh Nelayan [ sumber ; Tim Media Center Relawan ]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/04/07/sam-2739-67f3b5aded64153f8b47d0d2.jpg?t=o&v=260)
![Foto Perahu Yang Di Rias Oleh Nelayan [ sumber ; Tim Media Center Relawan ]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/04/07/sam-2717-67f3b5f9ed6415404906ac64.jpg?t=o&v=260)
![Foto Perahu Yang Di Rias Oleh Nelayan [ sumber ; Tim Media Center Relawan ]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/04/07/sam-2736-67f3b66cc925c417b23741b2.jpg?t=o&v=260)
Jadi, Petik Laut bukan sekadar ritual atau perayaan biasa. Ia adalah cermin hubungan mendalam antara nelayan, laut, dan budaya leluhur yang telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kalau kamu butuh versi yang lebih singkat atau mau dijadikan teks pidato atau artikel, aku juga bisa bantu!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!