Bisakah uang membeli cinta?
Aku tergelitik membaca judul post yang dibuat Fary. Dan...
Ah, begitulah.
Apa yang terekam di memory saat belia memang bisa jadi terbawa terus hingga dewasa.
[caption id="attachment_259943" align="aligncenter" width="470" caption="Gambar: moviebetter.com"][/caption]
Aku dibesarkan dengan dongeng tentang para peri dan bidadari, dan bahkan hingga bertahun- tahun lamanya percaya bahwa tugas menjahit tanda regu pramuka yang kutinggalkan separuh selesai sebab aku sudah sangat mengantuk dan tahu- tahu sudah selesai di pagi harinya saat aku kelas 2 SD dulu adalah hasil kerja bidadari yang mampir ke rumah di malam hari.
( Bertahun- tahun kemudian, saat akhirnya kutanyakan, baru aku tahu bahwa 'bidadari' itu adalah ibuku, ha ha )
Dan aku selalu terserap dalam cerita- cerita romantis yang manis, serta mempercayai bahwa seperti itulah adanya cinta.
Maka, jika aku yang ditanya, tanpa berpikir panjang jawabku akan serupa ini: tidak, uang tak dapat membeli cinta.
Jika cinta yang dimaksud adalah hati. Perasaan. Jiwa.
Jika itu semata raga, fisik, logika (yang adakalanya bisa bengkok) aku percaya itu bisa.