Hujan deras mengguyur Rabu pagi itu.
AKU yang sedang bersiap- siap berangkat ke kantor menunda keberangkatan. Nantilah sebentar jika hujan sudah agak reda. Jika tak juga reda, aku akan bekerja dari rumah saja.
Untunglah memang, server kantorku bisa diakses dari rumah, maka dalam kondisi darurat seperti ini aku memiliki pilihan. Walau itupun bukan pilihan mudah, sebab pekerjaan memang bisa dilakukan dari rumah, tapi aku ini memiliki kewajiban untuk memimpin sebuah team yang jumlahnya tak sedikit. Dan itu artinya, dalam kondisi dimana terjadi kondisi semacam banjir yang sudah terjadi sejak beberapa hari sebelumnya di ibukota, aku juga berkewajiban untuk memastikan keamanan teamku dan harus memutuskan bagaimana jalannya operasi secara keseluruhan, yang sebenarnya akan lebih mudah dilakukan jika aku berada di kantor.
Sampai saat itu, syukurlah, tak seorangpun anggota teamku yang rumahnya terkena banjir walau dua hari sebelumnya, pada hari Senin di awal minggu, banyak dari mereka yang tiba terlambat di kantor karena jalan yang biasa mereka lalui tergenang banjir.
Lalu saat menunggu itu, iseng, kubuka sebuah situs berita di telepon genggamku.
Dan kubaca sebuah judul berita yang membuatku terkesiap.
Banjir di Manado.
Kubaca cepat berita itu. Banjir di Manado, dan banjirnya besar, sebab berita tersebut saat itu mengatakan bahwa ada tempat dimana banjir mencapai ketinggian dua meter.
Waduh !
***
[caption id="attachment_306792" align="aligncenter" width="714" caption="Sumber: kompas.com"][/caption]