Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Ambil Apa yang Bukan Menjadi Hak Kita

28 Agustus 2017   13:20 Diperbarui: 29 Agustus 2017   15:30 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, lalu, dalam perjalanan karirnya sang Profesor itu sendiri,saat adikku sedang berada dalam bimbingannya, Profesor tersebut sempat pindah dari satu universitas ke universitas lain. Adikku, untuk kelangsungan penelitiannya, memutuskan untuk mengikuti kepindahan sang profesor ke universitas lain yang terletak di kota yang berbeda di Inggris itu. Terkait hal tersebut, adikku mengurus administrasi untuk kepindahannya, termasuk juga melaporkan kepindahannya ke lembaga pemberi beasiswanya di tanah air.

Dan inilah rupanya hal yang hendak dia bicarakan denganku..

***

Pelaporan ke lembaga pemberi beasiswa di tanah air tentang kepindahan adikku dari universitas yang awal ke universitas baru sebetulnya sifatnya pemberitahuan. Tak ada permintaan yang mengikuti pemberitahuan itu. Seluruh kredit dan hasil kerja/penelitian yang sudah dicapai adikku di universitas sebelumnya bisa ditransfer ke universitas yang baru. Begitupun dengan biaya yang sudah dibayarkan ke universitas awal, akan bisa ditransfer antar kedua universitas tersebut. Maka tak ada biaya tambahan dibutuhkan.

Tapi rupanya ada salah paham di pihak lembaga pemberi beasiswa, karena setelah menerima pemberitahuan dari adikku, lembaga tersebut mengirimkan dana sejumlah  biaya kuliah setahun ke rekening adikku. Tampaknya mereka mengira bahwa dengan kepindahannya ke universitas lain, adikku akan harus membayar biaya kuliah lagi untuk tahun tersebut di universitas yang baru. Padahal sebetulnya tidak begitu.

Ketika adikku mendapati ada dana masuk ke rekeningnya, dia lalu menghubungi bendahara di lembaga pemberi beasiswanya. Mengatakan bahwa pengiriman dana itu tak diperlukan, dan adikku menanyakan kemana dia harus mengembalikan dana tersebut.

Namun, jawaban yang diperoleh dari bendahara lembaga itu diluar dugaan. Bendahara tersebut mengusulkan pada adikku untuk tak perlu mengembalikan dana yang sudah diterimanya itu. Menurut sang bendahara,  tak ada proses maupun rekening standar untuk menerima kembali uang beasiswa yang telah dikirimkan. Bendahara tersebut malah mengusulkan pada adikku untuk membagi dua saja uang biaya kuliah setahun itu secara pribadi. Separuh untuk sang bendahara, separuh untuk adikku. 

Usulan 'tahu sama tahu' yang oleh sang bendahara dianggap sama- sama menguntungkan. Baik bendahara tersebut dan adikku tak repot mengurus proses pengembalian yang tak ada standarnya, dan juga masing- masing akan mendapat sejumlah dana yang jumlahnya cukup besar yang bisa digunakan secara pribadi.

Jawaban itu menggundahkan hati adikku. Dia tidak setuju atas usulan itu, tapi ketika itu juga tak menemukan jalan keluar sebab tak memiliki informasi kemana uang itu bisa dikembalikan secara resmi ke lembaga pemberi beasiswa.

Maka adikku kemudian meneleponku untuk berdiskusi.

Reaksi spontanku seusai mendengar ceritanya adalah, " Wah, jangan mau. Gimana mempertanggung jawabkannya nanti.. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun