Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

13 Fakta Unik Bubur Manado yang (Mungkin) Anda Tidak Tahu

24 Januari 2014   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390529002678965304

[caption id="attachment_307936" align="aligncenter" width="257" caption="(food.detik.com)"][/caption]

DARI sekian banyak kuliner eksotis di Manado, Bubur Manado yang paling sering disebut-sebut. Bahkan, oleh sejumlah kalangan, Bubur Manado dikategorikan sebagai salah satu dari 5 B. Selain Bubur Manado, B yang lain adalah Bibir Manado, Bobor Manado, Babar Manado dan Beber Manado (yang tiga B terakhir hanya ngarang aja, hehehe).

Jika kebetulan berkunjung ke Manado, belum lengkap rasanya jika Anda tidak mencicipi bibir, eh bubur Manado. Namun tahukah Anda, ada beberapa fakta menarik tentang Bibir Manado? Ini faktanya.

1. Bubur Manado aslinya merupakan masakan tradisional Minahasa, jadi seharusnya disebut Bubur Minahasa. Kenapa lalu jadinya Bubur Manado? Mungkin karena istilah Manado yang lebih populer. Manado merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Dewasa ini, sebutan 'Orang manado' juga mencakup masyarakat yang bermukim di bagian wilayah lain di luar Kota Manado seperti Kota Bitung, kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon.

2. Istilah tradisional untuk Bubur Manado adalah Tinutuan, yang berasal dari kata dasar Tuutu, yang artinya nasi atau bubur. Jadi Tinutuan arti harfiahnya adalah 'dijadikan bubur'. Di sejumlah wilayah Minahasa, istilah Tinutuan sering disingkat menjadi Tinu. Misalnya dalam kalimat: Besok torang beking jo tinu? (Gimana jika besok kita bikin Bubur Manado?).

3. Selain Tinutuan, sebagian masyarakat di Tondano menyebut Bubur Manado sebagai Sinede'an. Sementara warga Minahasa Selatan ada yang menyebutnya Peda'al.

4. Sejak pertengahan '80-an, muncul varian baru dari Bubur Manado, ketika ada yang iseng mencampurkan mie. Bubur Manado yang dicampur dengan mie kemudian disebut Midal, akronim dari Mie + Peda'al.

5. Bahan dasar Bubur Manado, selain beras adalah sejumlah sayuran dan jagung manis. Di Minahasa Selatan, ada masyarakat yang suka menambahkan daun pepaya. Bubur Manado plus Daun Pepaya ini rasanya 'pahit-pahit sedap'...

6. Karena terdiri dari beras dan sayuran, Bubur Manado merupakan salah satu dari sangat sedikit kuliner khas Manado yang tergolong 'masakan nasional'. Yang artinya bisa dikonsumsi siapa saja, tak soal apa etnisnya, apa jenis kelaminnya, atau apa agamanya. Sekedar info, ada sejumlah masakan khas Manado yang sekalipun luar biasa lezat, namun sama sekali tidak dianjurkan untuk dicicipi oleh teman-teman yang Muslim, hehehe...

7. Rata-rata orang Manado tak bisa makan tanpa rasa pedas. Begitu juga dengan Bubur Manado yang (bagi lidah orang Manado) akan terasa lebih nikmat jika ada pedasnya. Rasa pedas biasanya berasal dari sambal (atau dabu-dabu, menurut istilah Manado). Ada beragam jenis dabu-dabu yang bisa dimakan bersama Bubur Manado. Namun yang paling populer adalah 'dabu-dabu Roa'.

8. Bubur Manado sangat cocok untuk dijadikan menu bagi mereka yang diet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun